Kampanye Pengurangan Sampah Makanan & Plastik di Asia Tenggara Lewat Pertukaran Pemuda UE-ASEAN

Kampanye ini didanai UE dengan berfokus pada pengurangan sampah makanan dan plastik di Asia Tenggara.

Tribun Jabar/Muhammad Nandri Pilatrama
Sekelompok advokat pemuda inspiratif dari Asia Tenggara mempelopori kampanye regional pengurangan sampah. Langkah ini menjadi sebuah inisiasi yang terwujud dari pertukaran pemuda UE-ASEAN tentang pembangunan perkotaan berkelanjutan di Bangkok pada 31 Maret sampai 1 April 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Sekelompok advokat pemuda inspiratif dari Asia Tenggara mempelopori kampanye regional pengurangan sampah.

Langkah ini menjadi sebuah inisiasi yang terwujud dari pertukaran pemuda UE-ASEAN tentang pembangunan perkotaan berkelanjutan di Bangkok pada 31 Maret sampai 1 April 2023.

Kampanye ini didanai UE dengan berfokus pada pengurangan sampah makanan dan plastik di Asia Tenggara.

Kampanye ini juga menyoroti terkait masalah pengelolaan sampah di wilayah itu, sekaligus memperkuat kisah nyata para aktivis muda yang membuat dampak lewat cara inovatif guna mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan mata pencaharian kota serta komunitas mereka.

Baca juga: Geruduk Bale Kota Tasikmalaya, Aktivis Lingkungan Buang Tumpukan Sampah ke Kantor Wali Kota

Para advokat muda ini berpartisipasi dalam forum wali kota ASEAN (AMF) untuk berbagi pengetahuan dan wawasan dengan para pemimpin lokal.

Mereka mengambil bagian dalam diskusi meja bundar bersama gubernur, wali kota, dan administrator kota lainnya.

Duta besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans mengatakan, bahwa kunci dari diskusi tentang masalah sampah dan solusinya bersama gubernur juga wali kota di AMF akan dimasukkan oleh para pemuda ke dalam laporan yang nantinya dirilis Agustus ini.

"Kami ingin mengusulkan rekomendasi konkrit yang bisa menskalakan dan mereplikasi keberhasilan prakarsa yang dipimpin kaum muda di bawah kampanye. Data yang dikumpulkan untuk laporan tersebut akan digunakan untuk menghasilkan buklet yang akan dibagikan kepada siswa SMA untuk meningkatkan kesadaran tentang sampah makanan dan plastik, serta memberikan tips penting untuk menguranginya," katanya dalam keterangannya, Kamis (3/8/2023).

Berdasarkan data, tingkat timbulan sampah di Asia Tenggara sedang meningkat, seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Baca juga: Peringati Hari Sungai Nasional 2023, Warga di Pangandaran Gotong Royong Pungut Sampah dari Sungai

Menurut Bank Dunia, lebih dari 31 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun di enam dari 10 Negara Anggota ASEAN, sedangkan Limbah Pangan UNEP.

"UE dan ASEAN menghadapi masalah urbanisasi yang serupa, termasuk tantangan terkait pengelolaan limbah. Pemuda harus menjadi bagian dari kebijakan dan proses pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Sebab, masa depan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan dimulai dari generasi muda," katanya.

Kampanye regional ini, lanjut Igor, guna mendukung rencana aksi pemuda dari aksi eksternal UE untuk 2022-2027, sebuah peta jalan operasional untuk melibatkan dan memberdayakan pemuda dalam pembangunan berkelanjutan, kesetaraan dan perdamaian, yang selaras sempurna dengan tema AMF tahun ini, yaitu mengkatalisasi pertumbuhan regional melalui pembangunan berkelanjutan di kota-kota ASEAN.

Salah seorang delegasi pemuda dari EUPOP, Rhyma Permatasari mengaku hadir ke MGMAC & AMF 2023 ini hasil dari tindaklanjut pertukaran pemuda UE-ASEAN di Bangkok.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Sampah di Garut Telat Diangkut, Benarkah Ada Kebakaran di TPA Pasir Bajing?

Menurutnya, ada delapan delegasi yang hadir dengan Urban Heroes, yakni tiga dari Indonesia, dua Filipina, satu Vietnam, satu Thailand, dan satu Laos.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved