Patroli Air di Sungai Ciwulan Tasikmalaya, Pegiat Lingkungan Punguti Sampah dan Uji Kualitas Air

pegiat lingkungan melakulan aksi patroli air di Sungai Ciwulan di Kota Tasikmalaya dan sekalian melakukan uji kualitas air

Editor: Machmud Mubarok
(tribun jabar/firman suryaman)
Dua peneliti Ecoton Gresik, Jatim, melakukan uji kualitas air Sungai Ciwulan, Kota Tasikmalaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - Belasan komunitas pegiat lingkungan melakulan aksi patroli air di Sungai Ciwulan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Rabu (26/08/23) siang.

Aksi penyelamatan air Sungai Ciwulan yang dimotori komunitas Republik Air Tasikmalaya ini, selain memunguti sampah juga melakukan uji kualitas air sungai.

Presiden Republik Air Tasikmalaya, Harniawan, mengatakan, kegiatan patroli air Sungai Ciwulan dilakukan dalam rangka menyambut Hqri Air Nasional, Kamis (27/07/23) besok.

Ia mengungkapkan, pada tahun 2019 air Sungai Ciwulan diduga pernah tercemari limbah pabrik gula.

"Sejak saat itu, secara rutin kami melakukan patroli air. Pada uji kualitas air tahun lalu, diketahui unsur mikroplastik Sungai Ciwulan misalnya, sudah pada batas ambang maksimal 0,2 ffp," kata Mang Obech, panggilan akrab Harniawan, disela kegiatan.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Soal Temuan Jenasah di Sungai Ciwulan

Hasil penelitian, tambah Mang Obech, akan dibicarakan dengam instansi terkait di Pemkot Tasikmalaya. "Jika banyak unsur kimia yang meningkat, kami mendesak Pemkot melakukan langkah nyata," ujarnya.

Kegiatan patroli air Sungai Ciwulan menggunakan 14 perahu karet, dimulai dari Kampung Leuwibudah dan finish di Kampung Leuwibilik, Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu.

Pengambilan sampel air sungai sendiri dilakukan di titik finish. Uji kualitas air dilakukan dua peneliti dari Ecoton Gresik, Jatim.

"Sampel air Sungai Ciwulan kami ambil untuk mengetahui beberapa kandungan zat yang ada di dalamnya, diantaranya fospor dan mikroplastik," kata salah seorang peneliti, Rafika Aprilianti.

Ia menyebutkan, pada uji kualitas air Sungai Ciwulan tahun 2022 diketahui kadar mikroplastik mencapai ambang batas maksimal 0,2 ffp.

"Unsur mikroplastik ini menyebabkan penurunan kualitas air sungai, dan dalam jangka panjang mengganggu kehidupan ekosistem air sungai," kata Rafika. (firman suryaman)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved