Turis Asing Ternyata Menyukai Penginapan Berbahan Kayu dan Bambu di Pangandaran

Bukan hotel, penginapan rumah kayu di Pangandaran ternyata sering menjadi tempat istirahat

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/padna
Suasana salah satu penginapan rumah kayu di banyu urip di Vila Cikembulan Regency Bulaklaut, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Bukan hotel, penginapan rumah kayu di Pangandaran ternyata sering menjadi tempat istirahat wisatawan mancanegara.

Hal itu disampaikan Suyadi (60) pemilik penginapan rumah kayu banyu urip yang lokasinya berada di Vila Cikembulan Regency Bulaklaut, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.

Penginapan rumah kayu miliknya, hampir seluruh bangunan mulai dari lantai, dinding, atap, pintu, jendela, pagar dan pelengkap lainnya seperti kursi terbuat dari kayu jati.

Suyadi mengaku, membangunan lima unit penginapan rumah kayu itu semuanya menggunakan bahan dasar kayu jati.

Memilih menggunakan kayu jati, karena ingin ada keunikan dan perbedaan dengan penginapan di tempat lainnya.

"Biasanya kan, turis - turis asing itu sukanya menginap di tempat seperti ini (penginapan dengan konsep bahan dasar kayu jati)," ujar Suyadi kepada Tribunjabar.id di penginapan rumah kayu miliknya, Sabtu (15/7/2023) siang.

Meskipun, mungkin tidak begitu bagus pun yang penting kondisi ruangan kamar tidur dan kamar mandi harus selalu bersih."Kalau orang bule itu kan, intinya soal kebersihan. Khususnya, di kamar mandi," katanya.

Menurutnya, sejak penginapan berkonsep khas kayu ini ada, banyak tamu dari luar Negeri atau turis yang sengaja menginap di tempatnya.

"Seperti turis-turis dari negara Nigeria, Belanda. Tapi, yang banyak menginap itu turis dari negara Nigeria karena mereka banyak merekomendasikan tempat  penginapan saya ke sanak saudara dan teman-temannya," ucap Suyadi.

Selain turis asing, banyak juga wisatawan lokal yang sengaja berliburan dan menginap di tempatnya. "Namun, tidak begitu banyak. Paling, kalau di hotel-hotel sudah penuh, baru mereka ke sini," ujarnya.

Meskipun demikian, para tamu merespon baik ketika dimintai pendapatnya tentang tempat penginapan rumah kayu miliknya.

"Katanya, saya lebih baik menginap di sini karena tempatnya sejuk dan tidak bising," katanya.

Kebetulan, di halaman penginapan rumah kayu miliknya ini memang banyak ditanami tumbuhan-tumbuhan."Jam 12 siang pun di sini tetap sejuk. Tidak terlalu panas seperti di pantai," ucap Ia.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved