Peringati Haul Pendiri Kebun Binatang Bandung, YMT Undang Budayawan & Seniman Sunda

Manajemen Kebun Binatang Bandung, Yayasan Margasatwa Tamansari, menggelar acara memperingati haul pendiri Kebun Binatang Bandung, Sabtu (15/7/2023).

Tribun Jabar/Muhammad Nandri Pilatrama
Manajemen Kebun Binatang Bandung mengumpulkan sejumlah seniman dan budayawan Sunda untuk menghadiri kegiatan ruwatan jagat ngajaga lembur yang diadakan Yayasan Margasatwa Tamansari, Sabtu (15/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Manajemen Kebun Binatang Bandung mengumpulkan sejumlah seniman dan budayawan Sunda untuk menghadiri kegiatan ruwatan jagat ngajaga lembur yang diadakan Yayasan Margasatwa Tamansari, Sabtu (15/7/2023).

Ketua Yayasan Margasatwa Tamansari Kota Bandung, Bisma Bratakusuma, menyampaikan, kegiatan ruwatan ini rutin digelar setiap tahunnya dalam memperingati haul pendiri Yayasan Margasatwa Tamansari, Ema Bratakusuma.

"Setiap tahunnya mungkin bakal kami adakan acara peringatan ini. Rangkaian kegiatan hari ini sebenarnya lebih kepada mengenalkan atau mengedukasi masyarakat terhadap kebudayaan Sunda," kata Bisma.

Baca juga: Wisata Kebun Binatang Bandung : Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, Serta Sejarah

Tak hanya itu, Bisma mengaku YMT sebagai wadah untuk melestarikan kesenian tradisional Sunda, karena kesenian tradisional ini perlu diperkenalkan lebih supaya generasi muda lebih mengenal budaya Sunda.

Ketika disinggung terkait endemik yang ada di Kebun Binatang Bandung ini, Bisma mengatakan, Kebun Binatang Bandung berhasil mengembangbiakan satwa tapir.

"Ini memang kelebihan kami yang belum tentu semua kebun binatang bisa mengembangbiakannya. Kami berhasil lebih dari 10 tahun. Sedangkan untuk floranya, kami melakukan penanaman sejumlah tanaman. Namun, kelebihan dari kebun binatang Bandung ialah banyak pohon yang berusia 100 tahun lebih. Jadi ini suatu kelebihan di mana lingkungan berada di tengah kota banyak pohon tinggi yang terasa di tengah hutan," katanya.

Baca juga: SOSOK Lupitasari, Keeper Hewan di Kebun Binatang Bandung, Akui Sering Terkena Gigitan & Cakaran

Dalam kegiatan ini, Bisma menegaskan pihak kebun binatang ingin menonjolkan pengenalan budaya Sunda, salah satunya seni Sunda.

"Inilah fungsi yang kami depankan (edukasi) untuk mengenalkan selain lingkungan hidup tetapi pagelaran seni dan budaya. Kami harapkan tentu acara ini bukan hanya sekali melainkan terus menerus. Dan, kami akan memfasilitasi paguron yang nanti setiap Minggu diberi panggung edukasi ke pengunjung," katanya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved