Pemkot Tasikmalaya Bakal Terapkan Digital Service Living Lab, Siap Tingkatkan Indeks SPBE

Kota Tasikmalaya menjadi salah satu dari delapan Kabupaten-Kota yang menyepakati penerapan Digital Service Living Lab.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Jabar/Isep Heri Herdiansah
Sekretaris daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Dalam rangka percepatan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Jawa Barat, Kota Tasikmalaya menjadi salah satu dari delapan Kabupaten-Kota yang menyepakati penerapan Digital Service Living Lab.

“Alhamdulillah, Digital Service Living Lab sangat membantu kami dalam rangka meningkatkan indeks SPBE. Kami bisa lebih memahami faktor-faktor yang masih harus ditingkatkan, apa saja yang harus dilakukan,” ungkap Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon pada Jumat (14/7/2023).

Dirinya juga mengapresiasi Kabupaten Sumedang yang diketahui menjadi pengembang Digital Service Living Lab.

Baca juga: VIRAL 2 Bocah di Tasikmalaya Tirukan Geng Motor Kendarai Sepeda Sambil Bawa Benda Mirip Celurit

“Regulasi-regulasi (di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat) sudah kami siapkan. Sekarang kami sedang menginventarisir dan mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang ada di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) wilayah Kota Tasikmalaya. Apakah berjalan efektif atau tidak,” jelas Ivan.

Dia juga mengungkapkan, Pemkot Tasikmalaya juga tengah melakukan edukasi ke OPD-OPD terkait.

“Edukasi ini bertujuan supaya meningkatkan komitmen mewujudkan birokrasi digital,” kata Ivan.

“Masyarakat diharapkan mendukungnya denggan memanfaatkan aplikasi-aplikasi pelayanan publik yang ada agar mendapatkan layanan yang lebih baik dan lebih cepat dari pihak pemerintah,” pungkasnya.

Baca juga: 2 Objek Wisata di Kabupaten Tasikmalaya Ini Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Diketahui, nilai indeks Kota Tasikmalaya pada 2022 lalu sebesar 2,62, sedangkan saat ini, Kota Tasikmalaya memiliki nilai 3,54.

Terpisah, penandatanganan kesepakatan penerapan Digital Service Living Lab diketahui dilakukan dalam pertemuan virtual melalui Zoom Meeting, dengan tanda tangan elektronik yang dilakukan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) dari delapan kabupaten-kota serta Sekda Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja.

"Saya mengapresiasi langkah ini sebagai bukti konkret dari kesepakatan kita di awal, bahwa kita serius menerapkan SPBE di Jabar. Saat ini baru delapan kabupaten kota, saya berharap secepatnya 19 kabupaten kota lain menyusul," ujar Setiawan seperti dikutip TribunPriangan.com melalui keterangan resminya pada Rabu (12/7/2023) lalu.

Menurutnya, indeks penerapan SPBE Jawa Barat melaju lebih cepat dibanding indeks nasional.

Baca juga: Bukan Singaparna, Inilah 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya yang Penduduknya Paling Sedikit

"Kalau saya melihat rata-rata di Indonesia ini 2,4 poinnya. Nah, kita dari delapan kabupaten-kota dan provinsi dalam hasil simulasi bisa menghasilkam indeks kurang lebihnya 3,53. Apalagi kalau saya melihat capaian-capaian yang diraih kabupaten-kota sejak 2022 lalu meningkat cukup baik," tutur Setiawan.

Diketahui, penggunaan platform Digital Sevice Living Lab yang dikembangkan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini akan diterapkan di tujuh kabupaten-kota lainnya.

Diharapkan hal tersebut bisa berkontribusi untuk indeks SPBE nasional.

"Jadi saya berharap, hal ini segera, kalau bisa mulai besok dilakukan bimbingan teknis (bimtek) untuk kabupaten-kota lain agar kita bisa berkontribusi untuk indeks SPBE nasional," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved