Berita Viral
97 Nama Siti Aisyah Viral di SMAN 1 Bekasi, Lolos PPDB Jalur Zonasi dengan Alamat yang Berbeda
Wow, 97 Anak Atas Nama Siti Aisyah Di SMAN 1 Bekasi Lolos PPDB Sistem Zonasi dengan Alamat yang Berbeda
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebanyak 97 anak atas nama Siti Aisyah dengan alamat berbeda-beda dinyatakan lolos Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online.
Mereka dinyatakan lulus secara bersamaan di SMA Negeri 1 Bekasi melalui jalur zonasi.
Kabar ini pun menggegerkan masyarakat beberapa waktu lalu.
Adapun informasi ini diketahui setelah dilakukan sidak pengawasan PPDB terkhusus di Kota Bekasi oleh Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto pada, Selasa (11/7/2023).
Peninjauan tersebut dilakukan usai adanya laporan mengenai data penerimaan PPDB di SMAN 1 Bekasi yang memperlihatkan 97 nama Siti Aisyah dengan alamat berbeda-beda, lolos PPDB melalui jalur zonasi di sekolah tersebut.
Baca juga: Ratusan Siswa Tak Lolos Jalur Zonasi saat PPDB ke SMAN 1 Ciamis
"Saya lihat di SMAN 1 itu namanya Siti Aisyah semua, tetapi Siti Aisyah yang lain, alamatnya lain semua. Sehingga yang terjadi sekolah-sekolah dalam lingkaran 400 meter itu sudah penuh," ucap Tri Adhianto.
Selain mendapati kajadian langka tersebut, Tri juga menemukan adanya perpindahan domisili calon siswa dari alamat orang tua ke rumah saudara yang masuk melalui jalur zonasi sekolah.
"Tadi pas kita singkronkan terkait zonasi sekolah dan domisili siswa, memang didapati ada beberapa anak yang domisilinya tuh pindah dari rumah yang lama pindah ke zona tersebut," katanya.
Baca juga: Jadwal Daftar Ulang Beserta Link PPDB Tahap 2 Jabar, Segera Simak Ketentuan Dokumen Lanjutannya
Menyikapi temuan tersebut, pihaknya akan segera melakukan pelaporan kepada Kemendikbud.
Dia berharap Kemendikbud bisa mengevaluasi sistem PPDB online jalur zonasi agar tujuan penerimaan siswa yang tinggal di sekitar sekolah dapat lebih maksimal ke depannya.
Mengingat seleksi tersebut berlangsung secara online yang tertuju langsung ke pusat.
"Jadi hal tersebut akan kita tindak lanjuti, dan akan kita up ke KCD Korwil 3, yang kemudian kita up juga ke Kemendikbud, yang di mana diperlukan adanya penyempurnaan sistem demi kenyamanan bersama," ujar Tri.
Kasus Pelanggaran PPDB Orang Tua Diminta Rp 7 Juta saat PPDB Oleh SMK Ternama di Garut

PPDB SMA dan SMK, dan SLB di Kabupaten Garut diwarnai dengan dugaan pungutan liar (pungli).
Hal tersebut diungkapkan oleh orang tua siswa berinisial RZ (36) saat mendaftarkan anaknya ke salah satu SMK ternama di Garut.
Dia menyebut diminta uang sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta rupiah agar anaknya bisa diprioritaskan masuk ke sekolah impiannya.
"Bilangnya uang prioritas agar anak saya bisa lolos PPDB, lima juta sampai tujuh juta malahan mintanya," ujar RZ kepada TribunPriangan.com, Senin (12/6/2023).
Dia menuturkan, penawaran tersebut disampaikan oleh salah satu komite sekolah sepulang dirinya mendaftarkan sang anak.
Baca juga: SEGERA CATAT, Berikut Pengumuman PPDB Tahap II Tingkat SMA Lewat Website dan Sapawarga
RZ juga mengaku, oknum tersebut memperkenalkan dirinya sebagai salah satu orang yang aktif di Dewan Pendidikan Garut.
"Ya pas pulang langsung diajak ketemuan. Saya tolak langsung, saya bilang gimana nanti saja, mau lolos syukur engga juga tidak masalah, masih banyak sekolah lain yang lebih bagus," ungkapnya.
Dia menyebut, jika pun ada uang iuran yang harus dibayarkan maka hal tersebut dianggap sah, namun permintaan tersebut bukan atas dasar iuran.
Melainkan uang prioritas yang nantinya dijanjikan anaknya tersebut bisa lolos PPDB di sekolah pilihannya.
"Kalo pun ada uang iuran, itu biasa, waktu SMP juga ada. Tapi ini belum juga sah jadi siswa, sudah dimintai uang," ungkapnya.
"Kasihan mereka yang masuk jalur prestasi yang benar-benar berprestasi, bisa saja tidak lolos karena ada pungli," lanjutnya.
Baca juga: Masih Bingung Cara Untuk Pengecekan Hasil Seleksi PPDB 2023? Berikut Langkah yang Harus Dilakukan
RZ meminta semua pihak di lingkungan sekolah agar jujur dalam menyelenggarakan PPDB.
Hal tersebut menurutnya untuk memberikan edukasi kepada para siswa agar mengikuti kompetisi dengan sportif.
"Jangan biarkan anak-anak mencontoh perilaku curang," ungkapnya.
Terkait keresahan orang tua siswa calon pendaftar di PPDB itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jabar Wilayah XI Garut, Aang Karyana memberi respons.
Dia mengatakan, orang tua siswa harus hati-hati dengan orang yang mengaku komite sekolah yang menjanjikan bisa meloloskan dalam PPDB.
Baca juga: Link Pengumuman PPDB Jabar 2023 Tahap 2, Begini Cara Cek Hasil Seleksi SMA/SMK Negeri se-Indonesia
"Saya tidak meyakini itu (komite) sekolah, masa komite berani seperti itu, komite itu tidak punya posisi apa-apa di PPDB," ujarnya saat dihubungi TribunPriangan.com.
Dia menjelaskan, setiap siswa yang mendaftar PPDB saat ini bisa dipantau langsung di website resmi.
Sehingga orang tua bisa memantau secara langsung apakah anaknya ada kemungkinan lolos atau tidak.
"Itu bisa dicek di website PPDB, dicek aja di situ, anaknya siapa daftar dimana. Itu (dugaan komite pungli) diabaikan saja, gak usah karena ga ada urusannya," ungkap Aang.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Jadwal Daftar Ulang Beserta Link PPDB Tahap 2 Jabar, Segera Simak Ketentuan Dokumen Lanjutannya |
![]() |
---|
Siswa yang Tak Diterima PPDB Masuk ke Sekolah Favorit. Disdik Kota Bandung Imbau Begini |
![]() |
---|
SEGERA CATAT, Berikut Pengumuman PPDB Tahap II Tingkat SMA Lewat Website dan Sapawarga |
![]() |
---|
Masih Bingung Cara Untuk Pengecekan Hasil Seleksi PPDB 2023? Berikut Langkah yang Harus Dilakukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.