39 Siswa dari Satu Desa Tak Diterima di SMAN 1 Kalijati, Orangtua Geram Sekolah Tinggal 5 Hari Lagi

Tahun Ajaran Baru 2023/2024 akan segera dimulai pada 17 Juli 2023. Namun ada 39 siswa-siswi asal Desa

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/Ahya nurdin
Orang tua siswa dan anaknya menggelar aksi protes ke SMAN 1 Kalijati, gara-gara anaknya tak diterima di sekolah Tersebut. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Subang, Ahya Nurdin

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUBANG - Tahun Ajaran Baru 2023/2024 akan segera dimulai pada 17 Juli 2023. Namun ada 39 siswa-siswi asal Desa Banggala Mulya Kecamatan Kalijati yang nasib pendidikannya belum jelas bahkan terancam putus sekolah akibat siswa di desa tersebut tak masuk Zonasi untuk bisa melanjutkan ke SMA Negeri baik di Kecamatan Kalijati maupun ke luar Kecamatan tersebut.

Seperti diketahui, puluhan orang tua siswa dari Desa Banggala Mulya hari ini Senin(11/7/2023) secara spontanitas melakukan aksi protes terhadap pihak sekolah SMAN 1 Kalijati Subang, akibat 39 siswa-siswi se Desa Banggala Mulya tak diterima di sekolah tersebut.

Dalam aksi protes tersebut para orang tua siswa memohon agar anaknya bisa sekolah di SMAN 1 Kalijati, mengingat sekolah tersebut satu-satunya sekolah terdekat di desanya.

"Coba bapak ibu pikir, tahun ajaran baru akan dimulai 6 hari lagi. Ini gimana dengan nasib anak-anak kami yang belum jelas melanjutkan ke mana sekolahnya. Sedangkan di SMAN 1 Kalijati tak diterima," Ungkapnya

Neni mengaku bingung dengan nasib anaknya, karena anak-anak pengennya masuk ke SMAN 1 Kalijati tak mau ke sekolah swasta.

"Anak-anak pengennya sekolah di SMAN 1 Kalijati, tak mau ke Sekolah swasta. Karena SMAN 1 Kalijati lokasinya lebih dekat hanya sekitar 5 km, sedangkan ke sekolah lain jauh," katanya.

"Selain itu, kebanyakan kami ini orang tak mampu untuk menyekolahkan anak ke sekolah swasta,"imbuhnya

Kami para orang tua ingin ada solusi secepat dari Disdik Provinsi Jabar terkait nasib anak kami agar bisa melanjutkan sekolah.

"Jangan hanya karena tak masuk Zonasi untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati, anak kami jadi putus sekolah, karena mereka tak mau ke sekolah swasta," ucapnya

Kasus seperti ini sebenarnya sudah terjadi beberapa tahun, warga desa Banggala Mulya tak bisa sekolah ke SMAN 1 Kalijati maupun SMA Negeri lainnya.

"Akibat tak bisa sekolah ke Negeri akibat tak masuk Zonasi akhirnya banyak warga usia sekolah di Desa Banggala Mulya terpaksa sekolah ke swasta yang biayanya mahal," tuturnya

Neni meminta dan berharap, Disdik Provinsi Jabar bisa secepatnya mengambil langkah dan solusi agar anak-anak kami bisa sekolah di SMAN 1 Kalijati.

"Solusinya sebenarnya tak sulit, apa susahnya menambah ruang kelas baru, agar semua warga Kecamatan Kalijati bisa bersekolah ke SMAN 1 Kalijati, jangan dibatasi dengan Zonasi, karena zonasi ini sungguh tak adil,"tandasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved