Polemik Ponpes Al Zaytun
Soal Polemik Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jokowi Bantah Berikan Kebebasan Bekingan dari Istana
Presiden Joko widodo Bantah Berikan Kebebasan Bekingan untuk Al-Zaytun dari Istana
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
"Ya biasa saja (dekatnya dengan Panji Gumilang). Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya Kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya," kata Moeldoko.
Baca juga: Aset Panji Gumilang Selama Jadi Pimpinan Al-Zaytun, Punya Tanah di Beberapa Tempat
Dalam penuturannya, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut mengaku pernah dua kali mengunjungi Pondok Pesantren Al-zaytun, namun hanya sebatas menghadiri undangan.
Dimana saat pertama kali menginjakan kaki saat masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, dan juga saat telah menjabat sebagai KSP.
"Ya kan kita enggak ngerti apa yang terjadi secara utuh di dalam, tetapi yang saya lihat bahwa norma-norma kebangsaan berjalan di sana. Indonesia raya dinyanyikan," ucapnya.
Selain pernah mengunjungi, ia juga sempat berkomunikasi dengan Panji Gumilang, namun lagi-lagi hanya sebatas undangan.
Kendati demikian, dia menegaskan tak dapat berkomentar panjang terkait dengan dugaan ajaran menyimpang di ponpes tersebut, sebab hal itu dinilainya berada di luar pengetahuannya.
Baca juga: Arti Shalom Aleichem, Ucapan Panji Gumilang saat Masuk di Gedung Sate, Dapat Komentar Pedas dari UAS
“Saya bukan ahlinya dan kan ada ahlinya. Kalau ada ajaran yang menyimpang yang mengetahui itu MUI, bukan Moeldoko. Memang aku siapa? Saya gak ngerti apa yang terjadi secara utuh di dalam, tetapi memang saya melihat bahwa norma kebangsaan berjalan di sana. Indonesia Raya dinyanyikan, Pancasila dibicarakan, tetapi kesehariannya aku gak di sana,” tuturnya.
Adapun, saat ditanyakan apakah izin dari Ponpes Al-Zaytun dalam waktu dekat akan dicabut. Moeldoko menilai hal tersebut tak perlu terburu-buru dilakukan, sebab dia menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menginstruksikan untuk melakukan pendalaman.
“Jangan buru-buru ke sana [dicabut izinnya], dicek dulu. Makanya bahasa didalami oleh Presiden. Semuanya sesuai dengan Tupoksinya, kalau dari sisi ideologi kan di BPIP juga ada. kalau menyimpang menuju pada radikalisme ada BNPT. Jadi, semua badan bekerja untuk mendalami semuanya, kalo terjadi sesuatu serahkan nanti apakah sifatnya pembinaan atau penegakan hukum,” pungkas Moeldoko.
Baca juga: Tanggapan Keluarga Panji Gumilang soal Ajaran Menyimpang, Sebut sang Dedengkot Al-Zaytun Difitnah
Terkait penyimpangan yang tengah ramai di bahas publik, ia justru mendorong dan mendukung penuh lembaga yang berwenang untuk mendalami kasus yang menyeret nama Panji Gumilang.
"Ini enggak boleh berlarut. Karena apa? Karena kan ada ribuan anak yang dididik di sana. Kalau enggak, gelisah kan itu anak-anak di sana," kata Moeldoko
Ia Juga meminta masyarakat agar tak salah mengartikan kedekatannya dengan Ponpes Al-Zaytun, karena ia menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang positif.
"Jadi jangan terus diartikan macam-macam. Dan semakin saya bisa dekat dengan, Pak Panji Gumilang kan saya bisa makin melihat apa yang dia akan lakukan," ujar Moeldoko.
Baca juga: Sederet Penyimpangan Ajaran Sesat Al-Zaytun Selama Kepemimpinan Panji Gumilang
Sebagai informasi, polemik Al Zaytun juga berkenaan dengan hak-hak atas pendidikan serta hak-hak atas perlindungan diri, integritas, dan keamanan warga negara di dalamnya, terutama 7000-an santri dan peserta didik di sana.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Presiden-Republik-Indonesia-RI-Joko-Widodo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.