Keluhkan Sakit Liver, Jemaah Haji Lansia Asal Sumedang Meninggal di RS King Faisal Mekkah

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Seorang jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi.

Kabar duka tersebut disampaikan oleh Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumedang, Rahmat Hidayat. 

Informasi yang dihimpun TribunJabar.id, Jemaah yang bernama Ati Maryati (68) asal Dusun Cisaladah RT01/07 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Sumedang itu meninggal karena sakit. 

Baca juga: BREAKING NEWS- 1 Orang Jemaah Haji Asal Cianjur Meninggal Dunia di Rumah Sakit Mekkah

Rahmat Hidayat mengatakan, jemaah calon haji yang tergabung dalamnkelompok terbang (kloter) 5 Embarkasi Kertajati ini dilaporkan menghembuskan natas terakhir saat mendapatkan perawatan intensif di RS King Faisal Makkah. 

"Almarhumah menderita sakit liver dan sempat dirawat di RS King Faisal Makkah. Almarhumah dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (23/6/2023) pukul 11.00 waktu setempat," kata Rahmat Hidayat saat dikonfirmasi TribunJabar.id, Senin (26/6/2023). 

Menurut Rahmat, informasi yang diterima Kemenag Sumedang, jenazah jemaah asal Jatinangor  tersebut telah dimakamkan di Mekkah. 

Baca juga: Kendalikan Pasokan dan Harga, Pemkot Tasikmalaya Mendirikan BUMD Pangan Cegah Inflasi Tinggi

"Almarhumah disalatkan dan dimakamkan di Mekkah," ucapnya. 

Rahmat menyebutkan, hingga saat ini jumlah jemaah haji asal Sumedang yang dilaporkan meninggal dunia terdapat satu orang. 

Selain itu, kata Rahmat, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait  jemaah asal Sumedang yang tengah menderita sakit saat menunaikan ibadah haji di tanah suci. 

Baca juga: Ringkus 10.080 Batang Rokok Ilegal di Pangandaran, Kasat Pol PP Ungkap Potensi Kerugian Negara

"Jemaah haji asal Sumedang yang meninggal dunia tercatat ada satu orang. Saat ini jemaah calon haji asal Sumedang yang menderita sakit dan tengah mendapatkan perawatan medis secara ketat belum ada," kata Rahmat.