Rocky Gerung Sebut Pancasila Bukan Ideologi, Bedi Budiman: Sebaiknya Dialog dengan Yudi Latif
Rocky Gerung Sebut Pancasila Bukan Ideologi, Bedi Budiman: Sebaiknya Dialog dengan Yudi Latif
Penulis: Gelar Aldi Sugiara | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA BANDUNG - Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman menegaskan bahwa Pancasila memiliki dua dimensi, yakni sebagai Meja Statis atau perekat dari keseluruhan diskursus pemikiran dan keyakinan yang hidup di Indonesia.
Pancasila juga menurutnya sebagai Leitsar Dinamis atau bintang pemimpin yang berfungsi sebagai penuntun arah atau titik tuju dari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Demikian disampaikan Bedi menjawab pertanyaan siswa peserta diskusi peringatan Hari Lahir Pancasila di DPRD Jabar, Kamis (14/6/2023), yang dihadiri siswa, guru, mahasiswa, dosen, dan kepala desa.
Baca juga: Bedi Budiman Minta Pengendera Moge Serempet Santri di Ciamis Diproses Hukum
Kala itu seorang siswa SMA 24 Bandung Fahriyani Abdurahman menanyakan Pancasila Sakral atau Profan, Pancasila Ideologi atau Falsafah?.
Lebih jauh, Bedi menanggapi pertanyaan substansial itu dengan mengutip perkataan Rocky Gerung yang menyebut bahwa Pancasila bukan ideologi.
Rocky memandang hal itu merujuk pada isi pidato Soekarno 1 Juni 1945 yang tidak menyebutkan bahwa Pancasila sebagai ideologi, melainkan Philosophische Grondslag (falsafah dasar).
Bedi membenarkan Soekarno mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag.
Baca juga: Bedi Budiman Sebut Sinergitas Stakeholder dan Pemdes Diperlukan untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Tak berhenti sampai di situ, Pancasila menurut Bung Karno terdiri dari dua dimensi, yakni sebagai perekat pemikiran dan penuntun arah dari kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Pada dimensi penuntun atau pedoman itulah Pancasila berfungsi sebagai ideologi, mengingat definisi ideologi adalah suatu sistem ide atau pemikiran yang membentuk tatanan sosial menuju tujuan bersama," kata Bedi.
Bedi pun melengkapi penjelasannya dari aspek ontologi, epistemogi dan aksiologi dalam filsafat.
Diapun menjelaskan sebab musabab sejarah kelahiran ideologi dari era Renaissance Perancis, sebagai penguat narasi jawabannya.
Bedi juga menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang kembali viral dan kontroversial terkait 'Pancasila bukan Ideologi'. Menurut Bedi, ada hal yang luput dari perhatian Rocky terkait pidato Bung Karno 1 Juni 1945.
"Di sana Bung Karno tidak hanya mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag tetapi juga sebagai Weltanschauung (bahasa Jerman) yang berarti 'pandangan dunia', Weltanschauung adalah manifestasi dari filsafat, kata ini mengacu pada kerangka kerja ide dan kepercayaan bagaimana bangsa Indonesia menafsirkan dunia dan berinteraksi didalamnya," kata Bedi.
Bedi mengutip pernyataan Yudi Latif, penulis buku "Negara Paripurna; Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila” dan mantan Kepala BPIP yang mengatakan bahwa "untuk menjadi Weltanschauung, pemikiran filosofis itu harus dijadikan sikap atau pendirian orang mengenai tatanan kehidupan, pemikiran yang abstrak beralih menjadi sikap pendirian hidup yang diterima dan dijalankan".
Sementara ideologi didefinisikan "sebagai seperangkat keyakinan dan paradigma pengetahuan yang menyeluruh dan sistematis yang memberikan landasan interpretasi untuk bertindak".

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.