One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS, Larangan Potong Rambut dan Kuku Sebelum Berqurban di 10 Hari Awal Dzulhijjah

ONE DAY ONE HADITS Senin, 19 Juni 2023 / 30 Dzulqo'dah 1444, Larangan Potong Rambut dan Kuku Sebelum Berqurban di 10 Hari Awal Dzulhijjah

Tribunjabar.id
Ilustrasi ibadah kurban dan potong kuku (Kolase Tribun Jabar : Deni Denaswara/ist) 

karena kata ganti yang digunakan dalam kalimat ‘شَعْرِهِ’ dan ‘أَظْفَارِهِ’ adalah kata ganti tunggal untuk jenis mudzakar (laki-laki), yaitu kata ganti ‘هـ’. dan ini adalah kata ganti yang kembali kepada pemillik hewan bukan hewannya.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Kambing dan Domba di Tasikmalaya Masih Normal, Kisaran Rp2,5 hingga 3Juta

3. Secara jelas pula, hadits ini khusus bagi orang yang ingin berqurban.

Adapun anggota keluarga yang diikutkan dalam pahala qurban, baik sudah dewasa atau belum, maka mereka tidak terlarang memotong bulu, rambut dan kuku.

4. Larangan tersebut berlaku untuk memotong dengan cara apapun dan untuk bagian kuku dan rambut manapun, yang artinya mencakup larangan mencukur gundul atau mencukur sebagian saja, atau sekedar mencabutinya.

Baik rambut itu tumbuh di kepala, kumis, sekitar kemaluan maupun di ketiak (Shahih Fiqih Sunnah, 2/376).

5. Sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.

Bagi yang memaknai larangan memotong kuku dan rambut shahibul qurban, juga tidak sampai membawanya kepada tahap haram. Paling jauh hanyalah makruh. Sehingga tidak akan mengurangi keutamaan dan pahala dari qurban yang ia lakukan.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Hewan Ternak Luar Daerah yang Masuk ke KBB Mulai Diperketat, Ini Alasannya

Tema Hadist yang Berkaitan dengan Al-Quran

Setiap porsi hadits sangat erat kaitannya dengan Al-Quran, itulah mengapa keberadaan hadist sangat penting untuk menafsirkan isi kandungan dari pada Al-Quran itu sendiri.

Hadits terhadap Al Quran sebagai dasar dari pengetahuan Islam tentunya harus dipahami.

Dimana sunnah rasul sendiri diinformasikan melalui hadits ditulis oleh para ulama zaman dulu, yang juga sebagai penyampai risalah dari Allah, sudah pasti apa yang disampaikan oleh Rasul adalah benar.

Penafsiran dan fungsi hadits ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Hal ini harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dan memiliki ilmu pengetahuan terkait tentangnya. Hadits adalah Sunnah Rasul yang dituliskan kembali.

Karena itulah hadits tentunya memiliki fungsi terhadap pemahaman Al Quran.

Hikmah dalam Isi Al-Quran yang Menjelaskan Mengenai Hadist Larangan Potong Kuku dan Rambut

1.Setiap larangan atau anjuran yang datang dari Rasulullah, pastilah ada hikmahnya.

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukumi (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. an-Nur: 24 : 51).

2. Hikmah diantaranya adalah bahwa larangan ini dimaksudnya biar ada kemiripan dengan jamaah haji yang sedang berihram.

وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ

“Janganlah kamu mencukur (rambut) kepalamu sebelum hewan kurban sampai pada tempat penyembelihannya “ [Al-Baqarah : 196].

Wallahu ta’ala a’lam. (*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved