Jelang Iduladha, Permintaan dan Harga Domba di Ciamis Naik Tajam

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Permintaan dan harga domba untuk dijadikan hewan kurban di Ciamis meningkat tajam menjelang Hari Raya Iduladha 2023.

Kenaikan harga domba sekitar 20 persen lebih.

“Ada kenaikan harga domba kisaran Rp 500.000 sampai Rp 750.000. Iduladha tahun lalu harga domba untuk kurban Rp2,5 juta/ekor. Tahun ini kami start-nya dari harga Rp 3 juta/ekor bahkan ada yang lebih,” ujar Kikim pemilik Rumah Dokas (Rumah Domba, kambing dan sapi) kepada Tribun Senin (19/6/2023).

Seperti halnya Iduadha tahun-tahun sebelumnya, kata Kikim, domba yang umum dicari untuk kurban adalah domba berukuran sedang dengan bobot timbang hidup kisaran 30 kg-35 kg/ekor.

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Rumah Ibu Hamil di Cijeungjing Ciamis, Hujan Deras Disertai Angin Kencang

“Dengan domba ukuran yang sama, Iduadha tahun lalu harganya mulai Rp2,5 juta/ekor. Tapi tahun ini mulai di angka Rp3 juta/ekor untuk domba dengan bobot yang sama,” jelasnya.

Bagi yang mau kurban dengan ketersediaan dana tetap Rp2,5 juta, lanjutnya, terpaksa mencari domba dengan ukuran yang lebih kecil.

Menurut Kikim, selain terjadi kenaikkan harga, permintaan terutama domba juga meningkat menjelang Iduladha 2023.

“Alhamdulillah, dibanding tahun lalu, menjelang Iduadha tahun ini kenaikan permintaan cukup signifikan. Dulu kan marak PMK. Sekarangkan PMKnya sudah landai, jadi banyak permintaan,” ujar Kikim.

Baca juga: 375 Ekor Sapi di Ciamis Tidak Memenuhi Syarat Jadi Sapi Kurban

Kikim berpendapat, dua outlet Rumah Dokas-nya masing-maisng di Jalan Lingkar Selatan Cijeungjing dan di Cisontrol Rancah Ciamis tetap melayani pemesanan domba untuk kurban.

“Tahun ini kami lebih fokus ke domba. Sapi dan kambing tidak. Untuk kambing perlakuannya lebih repot, pakannya beda dengan domba. Dan permintaan kambing untuk kurban tidak seramai domba,” katanya.

Rumah Dokas tidak hanya melayani permintaan lokal Ciamis tetapi juga luar daerah.

“Hari ini ada pesanan 50 ekor domba untuk kurban dari Cirebon. Tapi belum ada kesepakatan harga,” ungkap Kikim. (*)