Waspada DBD, Selama 2023 181 Terjangkit di Ciamis 1 Orang Meninggal Dunia
Selama tahun 2023 ini, sejak Januari sampai 14 Juni, Dinkes Ciamis mencatat telah terjadi 118 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis Andri M Dani
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Selama tahun 2023 ini, sejak Januari sampai 14 Juni, Dinkes Ciamis mencatat telah terjadi 118 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Dari 118 warga Ciamis yang sempat dirawat di rumah sakit seorang meninggal dunia. Korban yang meninggal terjadi pada bulan Mei lalu.
Pasien yang meninggal akibat DBD tersebut usia di atas 44 tahun.
Perlu diwaspadai, DBD yang disebabkan ggitan nyamuk tersebut bisa menyerang segala umur. Bahkan di Ciamis ada 3 orang bayi umur di bawah 1 tahun terjangkit DBD berikut 5 orang balita (umur 1 tahun sampai 4 tahun).
Dibandingkan dengan kasus tahun 2022 lalu, kasus DBD yang terjadi di Ciamis tahun ini melandai.
“Kasusnya mulai melandai, tapi warga tetap harus waspada,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, H Edis Herdis S.Sos MM yang didampingi penanggungjawab program DBD, H Supendi kepada Tribun Senin (19/6).
Kewaspada tersebut mengingat kondisi cuaca saat ini kemarau tetapi sering turun hujan berpotensi terjadi ledakan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti – vektor penular DBD.
Rincian 118 kasus DBD yang terjadi selama tahun 2023 tersebut yakni pada bulan Januari (20 kasus), Februari (21 kasus), Maret (21 kasus), April (26 kasus), Mei (21kasus, seorang meninggal dunia) dan bulan Juni sampai14/6 tercatat 9 kasus.
Dari 118 kasus tersebut 53 orang yang terjangkit DBD adalah laki-laki dan 65 orang perempuan.
Dengan rincian kelompok umur, bayi di bawah 1 tahun (3 kasus). Umur 1 – 4 tahun ( 5 kasus), umur 5 – 14 tahun (34 kasus), umur 15 – 44 tahun (45 kasus) dan umur diatas 44 tahun (31 kasus, seorang meninggal dunia).
Kasus DBD terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Ciamis (20 kasus), Imbanagara (14 kasus), Payungsari (11 kasus) dan wilayah kerja Puskesmas Sadananya (11 kasus).
Imbauan tetap untuk mengantisipasi terjadinya seorangan DBD atau mencegah meluasnya penularan DBD yakni melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara massal, masiv dan serentak. Berikut gerakan 3 M plus.
Dan hal yang paling jitu menurut Edis adalah gerakan G1R1J yakni gerakan 1 rumah 1 jumantik. Tiap rumah ada juru pemantau jentiknya. Setiap penghuni memantau kemungkinan munculnya jentik-jentik nyamuk di lingkungan rumah masing-masing.
Keluarga Lansia yang Meninggal Terbakar di Rumah Panggung Kecil Rancakalong Sumedang Menolak Visum |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran Rumah Panggung Kecil di Rancakalong Sumedang yang Menewaskan Seorang Lansia |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Rumah Panggung Kecil Terbakar Tewaskan Seorang Lansia di Rancakalong Sumedang |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut yang Menewaskan Pemuda Asal Cisayong Tasikmalaya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Tasikmalaya Motor Tabrak Bus Doa Ibu, Pemotor Tewas di TKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.