Penjualan Sapi Iduladha di Ciamis Agak Telat Dibanding Tahun Kemarin

Menjelang hari H Iduladha tinggal 2 minggu lagi. Namun sejumlah peternak atau pedagang sapi untuk kurban masih sepi peminat.

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Sapi kurban yang masih belum terjual di peternakan milik Budi warga Kelurahan Cigembor, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis, Andri M Dani

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Menjelang hari H Iduladha tinggal 2 minggu lagi. Namun sejumlah peternak atau pedagang sapi untuk kurban masih sepi peminat.

“Iduladha tahun lalu, penjualan sapi untuk kurban cepat lakunya.  Dari  stok 25 ekor yang disiapkan  sudah habis dua minggu sebelum hari raya kurban,” ujar Endi Rohendi , peternak sapi yang juga pegiat peduli sungai warga Dusun Pasir Jaya Desa Buana Mekar Panumbangan Ciamis kepada TribunPriangan.com, Selasa (13/6/2023).

Sementara menjelang Iduladha tahun 2023 ini menurut Endi penjualan sapi untuk kurban agak telat atau kurang  cepat laku.

“Penjualan sapi kurban tahun  ini agak telat. Sampai hari ini baru 20 ekor yang laku. Masih ada 10 ekor yang belum terjual,” katanya.

Lambatnya penjualan sapi untuk kurban menjelang lebaran haji tahun ini menurut Endi karena sekarang sapi-sapi luar Ciamis terutama dari  Jateng, Jatim dan DIY leluasa masuk Ciamis tanpa pembatasan.

“Tahun lalu kan ada PMK, sapi-sapi dari Jawa tidak bisa masuk Ciamis. Jadi sapi-sapi peliharaan para peternak  lokal cepat lakunya. Tahun ini tidak ada PMK,  sehingga  sapi-sapi  dari luar gampang masuk Ciamis. Terutama sapi dari Jatim  maupun Jateng,” ujar Endi.

Menurut Endi, para petani di kawasan hulu Sungai Citanduy terutama di Dusun Pasirjaya Buana Mekar Panumbangan, selain berprofesi sebagai petani kabanyakan juga beternak sapi. Yakni penggemukan sapi jantan dengan target untuk dijual  sebagai sapi kurban.

Banyak  jenis hasil peliharaan petani di kawasan hulu Sungai Citanduy tersebut  mulai dari sapi lokal dan ada juga sapi peranakan baik peranakan limosin dan simental.  

“Setiap  peternak hanya memelihara, 1, 2 atau ada yang 3 ekor sapi. Dari modal sendiri dan dipelihara di kandang sendiri. Pengelolaannya mandiri setiap petani,” jelasnya.

Dan menjelang Iduladha 2023 ini menurut Endi ada 30 ekor sapi yang siap jual. Sudah siap serta memenuhi syarat sebagai sapi kuban. Sapinya tidak hanya gemuk, tetapi juga sehat serta utuh sesuai ketentuan tentang hewan kurban,” imbuh Endi.

Ke-30 ekor sapi siap kurban tersebut tersebar  di kandang peternak di RT 03, RT 04 dan RT 05 RW 03 Dusun Pasirjaya Buana Mekar. Kebetulan setiap tahunnya Endi dipercaya sebagai koordinator pemasarannya.

Dari  30 ekor stok api yang ada di kandang para peternak di Dusun Pasir Jaya tersebut ungkap Endi, paling kecil ukuran  timbang hidup  3 kuintal (sapi lokal) dijual dengan harga Rp 19,5 juta sampai Rp 20 juta/ekor dan yang paling besar memiliki bobot timbang hidup 8 kuintal sudah laku dengan harga Rp 34 juta jenis limosin.

“Sapi-sapi lokal ukuran umumnya 3 kuintal sampai 3,5 kuintal sudah pada laku. Yang paling besar juga sudah laku.  Sekarang tinggal 10 ekor lagi yang belum ada peminat, yakni sapi-sapi dengan bobot timbang hidup 4 kuintal sampai bobot 5,5  kuintal. Dari jenis peranakan limosin dan simental ,” katanya.

Rincian harga sapi kurban di Dusun Pasir Jaya Buana Mekar Panumbangan, menurut Endi, untuk sapi ukuran timbang hidup 3 kuintal (300 kg) seharga Rp 19 juta sampai Rp 20 juta/ekor, timbang hidup 350 kg (Rp 21,5 juta),  sapi bobot 400 kg (Rp 24,5 juita), bobot 4,5 kuintal (Rp 25 juta) dan bobot 550 kg (Rp 27 juta/ekor).

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved