Kasus Pengeroyokan di Bandung

2 Bocah di Cicendo Bandung Dikeroyok Temannya, Pegiat Literasi Ayah Soroti Kualitas Pola Asuh Anak

Subchan Daragana, pegiat literasi ayah angkat bicara terkait peristiwa pengeroyokan yang dilakukan 11 anak SMP terhadap dua temannya di Cicendo

|
Tribun Jabar
Subchan Daragana, pegiat literasi ayah soroti2 Bocah di Cicendo yang Dikeroyok Teman-temannya 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Nazmi Abdurahman. 


TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Subchan Daragana, pegiat literasi ayah angkat bicara terkait peristiwa pengeroyokan yang dilakukan 11 anak SMP terhadap dua temannya di Cicendo, Kota Bandung. 

Subchan mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Apalagi para pelaku dan korban masih di bawah umur. Peristiwa itupun, kata dia, harus menjadi perhatian semua pihak. 

Baca juga: UPDATE Pemkot Tertibkan Kebun Binatang Bandung, Dewan Pembina Margasatwa Tamansari Angkat Bicara

"Menyikapi hal ini tentu saya sangat prihatin. Apalagi perundungan ini dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Mirisnya lagi, ini terjadi di Kota kita (Bandung)," ujar Subchan, saat dihubungi Sabtu (10/6/2023). 

Subchan yang juga menjabat sebagai ketua Pertimbangan Partai Nasdem Bandung ini menilai, bakal ada dampak jangka panjang yang dialami korban, mulai dari kehilangan percaya diri hingga depresi.

Baca juga: Hari Terakhir PPDB 2023, Fortusis Belum Mendapat Aduan Kecurangan, Ada Indikasi Jual Kursi via Calo?

"Perundungan ini dapat menyebabkan kerusakan psikologis yang serius pada anak. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, rendah diri bahkan trauma yang berkepanjangan. Ini dapat berdampak pada perkembangan mereka secara keseluruhan," ujar Subchan.

Pria yang akrab disapa Mang Gana ini pun mengajak para orang tua agar meningkatkan pengawasan dan menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak-anaknya.

Baca juga: Desa Tenggur Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Sebab, kata dia, perilaku anak di usia masa pembentukan karakter dari 0 -14 tahun sangat bergantung pada pola asuh orang tuanya. 

"Masyarakat jangan selalu menilai tindakan anak, akan tetapi mencermati pula pola pengasuhan orang tuanya," katanya. 

Peristiwa yang terjadi di Cicendo, kata dia, menjadi contoh di mana orang tua kehilangan orientasi mencetak karakter anak yang berakhlak dan beretika.

Baca juga: UPDATE Pemkot Tertibkan Kebun Binatang Bandung, Dewan Pembina Margasatwa Tamansari Angkat Bicara

"Orang tua dan lingkungan memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak-anak dalam memahami nilai adab dan etika sehingga mereka bisa cakap akan hal tersebut. Kasus itu (perundungan di Cicendo Bandung) jadi potret di mana orang tua kehilangan orientasi akan pentingnya mencetak karakter anak," ucapnya.

"Intinya saya mengajak semua orang tua agar jangan remehkan kualitas pengasuhan kepada anak. Itu penting sekali, tidak boleh ada satu orang tua pun yang punya pikiran, membesarkan anak itu cukup dengan memberi dia makan lalu disekolahkan saja. Itu salah besar," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved