Hari Lingkungan Hidup

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Perempuan di Cianjur Suarakan Ekofeminisme

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Perempuan di Cianjur Suarakan Ekofeminisme

Ist
Perempuan di Cianjur suarakan ekofeminisme dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Perempuan-perempuan di Cianjur mengampanyekan ekofeminisme dengan gerakan menanam pohon sengon, di Desa Cimaskara, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.

Gerakan yang diinisiasi oleh relawan Srikandi bersama Forum Cianjur Asri ini dilakukan sebagai bentuk perhatin dengan kerusakan lingkungan maupun kondisi alam rawan bencana yang kerap terjadi di Cianjur selama ini.

Koordinator acara, Maya Sifa Wafa mengatakan, banyak terjadi praktik kerusakan alam akibat pembangunan kawasan industri secara masif serta kondisi alam Cianjur yang rawan bencana.

Baca juga: Konsisten Posting Produk, Pebisnis Topi Asal Cianjur Jadi Orang Pertama Dapat Lisensi Amerika

"Maraknya pembangunan kawasan industri di Cianjur memberikan resiko pencemaran polusi udara, begitupun daerah Cianjur Selatan yang rawan akan longsor. Maka dari itu, dengan kondisi alam Cianjur yang memprihatinkan tersebut kami mengusahakan untuk ikut andil dalam pemeliharaan lingkungan agar anak cucu kami nanti masih bisa menghirup udara yang sehat," ujar Maya dalam keterangannya, dikutip Senin (5/6/2023).

Maya menuturkan pada tahun 1970-an, para ahli ekofeminis menyatakan bahwa segala bentuk kerusakan alam hanya dapat disembuhkan oleh naluri feminin untuk memelihara.

Karena peran sosial tradisional perempuan di saat itu yang dianggap sebagai pengasuh, penyayang, maupun pemelihara sehingga memiliki keterkaitan atau kolerasi yang sangat erat dengan alam secara khusus.

Baca juga: Arsitek ITB Desain Masjid Unik dari Material Lokal untuk Penyintas Gempa Cianjur

"Gerakan penanaman pohon sengon ini merupakan bukti nyata dari penanaman ideologi feminis oleh Forum Cianjur Asri dan Srikandi Jawa Barat untuk menjaga lingkungan agar Cianjur menjadi daerah yang asri dan terhindar dari bencara banjir ataupun longsor," ujar dia.

Maya menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama perempuan untuk menumbuhkan naluri feminisme guna menciptakan kelestarian pada lingkungan dan merawan ekosistem yang ada di Cianjur.

"Menyosialisasikan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga lingkungan dengan menumbuhkan naluri feminim yang senang merawat alam dan ikut serta dalam menciptakan kelestarian alam dengan menanam pohon sengon," jelas maya.

Baca juga: Beredar Video 2 Menit 19 Detik Suami Aniaya Istrinya di Cianjur, Sang Anak Tiri Rekam Kejadian

Pihaknya merasa bertanggung jawab atas kondisi lingkungan selama ini dan kerap berdiskusi dengan berbagai pihak dalam menyelsaikan persoalan yang terjadi.

"Pastinya ini menjawab persoalan masyarakat terutama perempuan hari ini, karena hampir seluruh peserta hari ini merupakan mahasiwa yang memiliki tanggung jawab atau agent of change sehingga pengetahuan dan gerakannya akan sangat dibutuhkan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Ke depan pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dan kampanye terhadap lingkungan dalam memperkuat kesadaran masyarakat.

Baca juga: Sudah 6 Bulan Lebih, Ribuan Murid SD Korban Gempa di Cianjur Masih Belajar di Tenda Darurat

"Selanjutnya, kami akan melakuka kegiatan bersih-bersih pantai yang akan dilakukan di Pantai Sereg Kecamatan Sindangbarang," ujarnya.

Gerakan ini juga, menurutnya, sebagai langkah dalam memperingati Hari Lingkungan Sedunia 2023 yang dirayakan setiap 5 Juni.

Mengutip dari Tribun Jabar, tujuan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya alam serta penghijauan bumi.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini berfokus pada solusi plastik dengan kampanye #BeatPlasticPollution. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved