Kembali Tinggi, Harga Telur Naik Beberapa Pekan, Jadi Penyumbang Utama Inflasi di Jawa Barat

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Nappisah

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat, penyumbang utama inflasi Mei 2023 (m-to-m) di antaranya adalah komoditas telur ayam ras andil sebesar 0,0465, bawang merah andil sebesar 0,0328 

Rokok kretek filter andil sebesar 0,0284, daging ayam ras andil sebesar 0,0163 dan rokok putih andil sebesar 0,0114. 

Sedangkan komoditas penyumbang deflasi diantaranya cabai merah, angkutan antar kota, cabai rawit, ayam hidup, dan beras.

Baca juga: Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Tulungagung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Pada Mei 2023, inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,12 persen, lebih rendah dibanding inflasi satu bulan sebelumnya (0,34 persen). 

"Kondisi permintaan dapat dikendalikan dan semua kesediaan barang-barang ada di lapangan. Inilah yang mengakibatkan inflasi kita bisa lebih tertahan daripada periode-periode sebelumnya," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Marsudijono secara virtual, Senin (5/6/2023). 

Baca juga: Desa Wajak Kidul Kecamatan Boyolangu Tulungagung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Sementara itu, Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,27 persen, dan
inflasi terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,08 persen.

Inflasi kalender (y-to-d) sebesar 1,16 persen dan inflasi tahunan (y-on-y) mencapai 4,32 persen.

Baca juga: Desa Karangrejo Kecamatan Boyolangu Tulungagung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Tiga penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan angkutan dalam kota. (*)