Tol Solo Jogja
Warga di Klaten yang Terimbas Proyek Tol Solo-Jogja Beli Lahan untuk Bangun Kampung Baru
Sudah Terlanjur Nyaman, Warga di Klaten Terpaksa Beli Lahan Untuk Kampung Baru, Imbas Pembangunan Tol Solo-Jogja
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Warga RT 005 Dukuh Wetan, Desa Joton, Jogolan, Klaten, Jawa Tengah, beramai-ramai membuat kampung baru.
Pembangunan kampung baru tersebut diketahui berdiri tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Mereka membeli bidang tanah sawah seluas 4.500 meter persegi di Dusun Mampiran berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggal mereka yang lama untuk membangun rumah baru.
Rumah warga ini ada yang sudah selesai dibangun, ada yang baru proses bangun dan ada yang sama sekali belum dimulai pembangunannya.
Adapun luas tanah dan bangunan milik masing-masing warga di kampung baru ini bervariasi, mulai dari 125 meter persegi, 150 meter persegi hingga 200 meter persegi.
Salah satu warga, Jangkung (50) mengatakan, warga sengaja membeli satu bidang tanah sawah sebagai tempat tinggal baru karena mereka tidak ingin berpisah dan keluar dari Desa Joton.
Baca juga: Warga Datangi Balai Desa Protes UGR Tol Kedri-Tulungagung Tak Sesuai Perjanjian: Bisa Tekor Saya
Mereka sudah menganggap warga satu dengan lainnya yang terimbas pembangunan Tol Solo-Jogja sebagai keluarga.
"Mungkin kita sudah nyaman dengan warga. Dari dulu, dari kecil. Dari nenek, dari kakek memang sudah bareng-bareng. Jadi warga patungan bayar lahan ini bareng-bareng," kata Jangkung, di Dusun Mampiran, Joton, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, warga mulai membangun rumah di kampung baru sejak mereka menerima pembayaran uang ganti kerugian pembangunan jalan Tol Solo-Jogja sekitar tiga bulan lalu.
Jangkung mengatakan, pekarangan dan rumahnya yang terkena dampak jalan tol luasnya sekitar 680 meter persegi.
Dia mengaku hanya menerima uang pembayaran ganti kerugian sekitar Rp 2 miliar.
"Mulainya (pembangunan rumah) pencairan tahap pertama kira-kira tiga bulan," ungkapnya.
Dia menyampaikan ada 19 kepala keluarga (KK) yang membangun rumah di kampung baru Dusun Mampiran.
Termasuk mertua dan orangtuanya juga membangun rumah di lahan ini.
"Satu blok ini ada 19 KK. Mereka semua terkena dampak jalan tol," terang dia.
Baca juga: Viral, Pembangunan Tol Solo Jogja Korbankan Rumah Mewah Kades Pepe di Klaten, UGR Tak Sesuai Janji
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.