Jejak Sejarah Ir Soekarno di Bandung
Jejak Sejarah Perjalanan Ir. Soekarno di Bandung: Penjara Banceuy Jadi Saksi Menentang Penjajah
Berikut ini dia salah satu jejak sejarah Ir. Soekarno di Bandung yang mana beliau dan dua rekannya dimasukan kedalam penjara yaitu Penjara Banceuy
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Mereka akhirnya pun pergi dan dibawa hingga tiba di Penjara Banceuy.
Diketahui, penjara tersebut dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1887 di daerah yang dulunya bernama Kampung Banceuy.
Bisa dikatakan, Penjara Banceuy adalah penjara yang paling tua dan sangar saat itu.
Karena ternyata, isi dari penjara tersebut adalah orang-orang pelaku kriminal seperti rampok, begal atau maling.
Mereka disambut oleh direktur penjara yang sudah menempatkan tentara Hindia Belanda lengkap dengan senjata.
Baca juga: Ini Dia Beberapa Hari Penting di Tanggal 23 Mei, Salah Satunya Diperingati Hari Penyu Sedunia
Bukan hanya Ir. Soekarno dan kedua rekannya saja yang berada di sana, ternyata di Penjara Banceuy telah dipenuhi juga oleh para penggerak dan pengikut PNI yang turut ditangkap dalam razia besar-besaran.
Di antaranya ada Marwoto, Suka, Subagio hingga Mr Ishaq Tjokrohadisurjo.
Dalam penjara tersebut, mereka bersebelahan dengan Ir. Soekarno menempati sel nomor 5, Gatot nomor 7, sementara Maskun di sel 9.
Bayangkan, mereka ditempatkan dalam ruangan seperti pintunya terbuat dari besi tebal, dan di dalamnya hanya terdapat tempat tidur lipat dari besi beralaskan jerami yang dilapisi tikar.
Diketahui, didalam sel tersebut Ir. Soekarno dan para tahanan lainnya dilarang keras untuk mengetahui segala informasi dari luar.
Baca juga: Berikut Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Mei
Bahkan, saking tak tau apa yang harus dilakukan Ir. Soekarno akhirnya kerap memerhatikan dan memberi makan cicak-cicak.
Namun, ada salah satu sipir penjara yang iba dengan Ir. Soekarno yang mana akhirnya sipir tersebut memperbolehkan Ir. Soekarno untuk membaca surat kabar di malam hari.
Saat itu, Ir. Soekarno kerap membaca surat kabar yaitu AID de Prianganbode dan Sipatahoenan, surat kabar pimpinan Otto Iskandar Dinata yang rutin memberitakan perkembangan PNI.
Ada hal unik saat itu, ternyata Ir. Soekarno tak hanya membaca surat kabar itu sendiri melainkan dirinya pun memberi kesempatan kepada rekannya untuk membaca.
Agar semua rekannya bisa membaca surat kabar tersebut, Ir. Soekarno saling estafet membaca koran dengan memanfaatkan seutas benang lewat celah di antara daun pintu dan dinding sel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Sel-Bekas-Soekarno-di-Penjara-Banceuy.jpg)
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.