Tol Jogja Solo

Titik yang Bakal Diterobos Trase Tol Joglja Solo dan Tol Jogja-Bawen, Ada Sekolah dan TKD

Daftar Kas Tanah Desa dan Sekolah yang Bakal Diterobos Trase Tol Joglja Solo dan Tol Jogja-Bawen

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Jatengprov.go.id
Tol Solo-Yogyakarta merupakan superprioritas karena segitiga emasnya Yogyakarta dan Jawa Tengah, yakni Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen masih terus terpantau berjalaan dalam waktu yang tengah ditentukan.

Rencanaya tol ini akan menghubungkan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) menjadi satu kawasan yang terhubung satu sama lain dengan cepat.

Adanya tol ini diharapakan mampu menigkatkan koneksivitas dan ekonomi di Indonesia khususnya Semarang, Solo, dan Yogyakarta yang juga akan mendunkung kawasan strategis parawisata Super Prioritas Candi Burobudur.

Baca juga: Targetkan Selesai Akhir 2023, Konstruksi Jalan Tol Jogja-Solo Sudah Setengah Rampung 52 Persen

Seperti yang diketahui, Tol Jogja-Bawen memiliki panjang 75,82 Km yang melintasi di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta 8,77 Km yang terdiri dari 6 Seksi, yakni:

1. Seksi 1 Sleman – Banyurejo: 8,25 Km

2. Seksi 2 Banyurejo – Borobudur: 15,26 Km

3. Seksi 3 Borobudur – Magelang: 8,08 Km

4. Seksi 4 Magelang – Temanggung: 16,46 Km

5. Seksi 5 Temanggung – Ambarawa: 22,56 Km

6. Seksi 6 Ambarawa – Bawen: 5,21 Km

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Seksi 1 Sudah Capai 80 Persen, Ini Lokasinya

Adapun Jalan Tol Jogja-Bawen memiliki 6 simpang susun yaitu Simpang Susun Bawen, Simpang Susun Ambarawa, Simpang Susun Temanggung, Simpang Susun Magelang, Simpang Susun Borobudur dan Simpang Susun Banyurejo.

Jalan Tol Yogyakarta – Bawen direncanakan memiliki 6 buah TIP yaitu 2 buah TIP A dan 4 buah TIP B.

Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta
Lima Simpang Susun dan 1 Jungtion Tol Bawen Yogyakarta (KemenPUPR)

Penyambung Tol Jogja-Solo

Tak menutup kemungkinan bebrapa wilayah juga akan terkena imbas pembangunan tol ini.

Salah satunya adalah Tanah kas desa (TKD) di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terkena proyek jalan Tol Jogja-Solo.

Tanah kas desa seluas 3,89 hektare itu akan mendapat ganti rugi dari panitia pembebasan jalan bebas hambatan tersebut sebesar Rp 42 miliar.

"TKD itu yang kena tol luasnya mencapai 3,89 hektare. Terus ganti ruginya sekitar Rp 42 miliar sekian," ujar Kepala Desa Joton, Aris Gunawan saat TribunJogja.com temui di desa itu, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Desa Karangkajen Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen 

Ia mengatakan, tanah kas desa seluas 3,89 hektare itu terbagi dalam 25 bidang sertifikat.

"TKD yang kena tol ini merupakan lahan produktif dan posisinya berada di lokasi strategis," ucapnya.

Diakui Aris, hingga saat ini, pihaknya belum menerima uang ganti rugi tanah terdampak proyek strategis nasional (PSN) itu.

Sebab, untuk pelepasan aset tersebut harus mendapatkan persetujuan dari gubernur.

"TKD belum pembayaran, baru minggu kemarin kita ke Semarang mengajukan pelepasan hak ke gubernur untuk kepentingan jalan tol," jelasnya.

Ia berharap, nantinya tanah kas desa pengganti yang didapatkan bisa lebih luas dari tanah kas desa yang kena tol itu.

Baca juga: 8 Desa di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Bakal Dilewati Proyek Tol Getaci, Termasuk Desa Sukatani

"Calon TKD penggantinya masih pendaftaran, harapan kita nanti dapat tanah lebih luas, minimal dua kali lipat dari yang kena tol ini," harapnya.

Menurut Aris, adanya proyek tol juga berdampak pada harga tanah di desa itu.

Tanah pekarangan yang awalnya dipatok dikisaran Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu per meternya sekarang sudah Rp 1 juta per meternya.

Sementara itu, Kasi Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan di Desa Joton terdapat 321 bidang tanah yang kena tol.

Desa Joton merupakan salah satu desa yang paling luas terdampak proyek tol Jogja-Solo di Klaten.

Di desa ini, lanjut Sulis, akan dibangun simpang susun Jalan Tol Jogja-Solo untuk keluar di exit tol Prambanan yang berada di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan.

Baca juga: Desa Candisari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen 

Selain TKD, adapula bebrapa sekolah yang terimbas progres tol tersebut.

Sebut saja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Sudirman Grabag Kampus II yang berlokasi di Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang terkena proyek jalan tol Jogja-Bawen.

Kepala SMK Islam Sudirman Grabag, Dwi Nurjanah mengatakan, luasan sekolah yang terkena proyek nasional itu sekitar 5400 meter persegi dari total luasan 6800 meter persegi.

" Itu (keseluruhan) 6800 meter persegi. Itu sertifikat ya. Yang Kena jalan tol itu diperkiraan 5400-an, karena ini belum diukur. Jadi kami berdasarkan patok itu, Masih ada sisa 1200 an lah. Sedangkan bangunannya ada tiga gedung, 2 ruang praktik bengkel dan 1 rumah teori,"paparnya saat dikonfirmasi pada Minggu (28/5/2023).

Ia melanjutkan, untuk penanganan persoalan tol sudah diserahkan ke pihak yayasan pusat. Begitupun, untuk pencarian tanah pengganti juga akan dilakukan oleh yayasan pula.

"Dan untuk penanganan jalan tol, kami dari yayasan cabang minta bantuan yayasan pusat yang berada di Ambarawa untuk membantu. Supaya semuanya aman. Sudah ada pandangan (pindah) sudah di cari tanahnya, jaraknya 2 km dari sekolah yang terdampak,"paparnya.

Baca juga: Desa Karangkajen Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen 

Soal pembangunan proyek nasional tersebut, lanjut dia, sebenarnya sekolah sempat mengajukan keberatan kepada Gubernur.

Namun, karena itu proyek strategis sehingga Gubernur tidak bisa membantu.

"Kami sudah mengajukan ke Gubernur melalui yayasan, keberatan. Tetapi karena ini proyek nasional jadi tidak bisa. Karena koordinatnya katanya hanya lewat situ, jadi tidak bisa lagi. Ke Gubernur awal 2022 lalu, Gubernur tetep tidak bisa bantu," ungkapnya.

Sejauh ini untuk tahapan sosialisasi, lanjut dia, baru berlangsung satu kali. Sosialisasi itu dilakukan sekitar awal 2022 lalu.

"Katanya memang untuk sosialisasi ini tindaklanjutnya dari arah Selatan, sudah mundur 1 tahun. Kalau ketemu BPN Kabupaten Magelang belum ada,"ungkapnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah pun membentuk tim untuk menangani proyek nasional ini, dan bahkan sekolah sudah melakukan perhitungan untuk nilai ganti dari sekolah yang bakal diterjang tol Jogja-Bawen ini.

"Target kami, kemarin kami suda ada tim sudah ada yang menangani. Kemarin kesepakatan dari kami per meternya Rp3,5 juta, karena harga tertinggi di sini itu sudah Rp2 juta. Karena itu (sekolah) dipinggir jalan juga posisinya,"ujarnya.

Sementara itu, Waka Kurikulum SMK Islam Sudirman Grabag, Muh Basori berharap penanganan tol di sekolahnya bisa segera dilakukan.

Baca juga: Ini Satu-satunya Desa di Kecamatan Leuwigoong Garut yang akan Dilintasi Mega Proyek Tol Getaci

"Gara-gara tol itu, kami pun mau buat program-program sekolah jadi ngambang karena belum pasti. Padahal setiap tahun kami butuh bangunan baru, karena murid-murid bertambah. Tetapi dengan adanya jalan tol ini tidak ada kepastian jadi program pun mundur lagi.

Padahal seharusnya sekolah ini diajukan menjadi sekolah PK (pusat keunggulan) tetapi karena nasibnya belum tahu, jadi tidak boleh mengajukan,"urainya.

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Artikel ini telah tayang di : TribunJogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved