Tol Ngarioban
Ramai Soal Kapan Mega Proyek Jalan Tol Ngaroban Dibangun? Ini Peta Rencana Pembangunannya
Rencananya tol baru di Provinsi Jawa Timur ini, rencananya memiliki panjang 116,78 km dan akan dibangun menggunakan skema kerjasama badan usaha pemda
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Progres pembangunan Tol Ngawi - Bojonegoro - Tuban (Ngarioban), masih terus digarap Pemerintah.
Rencananya tol baru di Provinsi Jawa Timur ini, rencananya memiliki panjang 116,78 km dan akan dibangun menggunakan skema kerjasama badan usaha dengan pemerintah daerah.
Sebagai catatan Tol Ngaroban yang melintas di Kabupaten Bojonegoro melewati 68 desa dan 16 kecamatan dari total 28 kecamatan di daerah ini.
Baca juga: Plh Walikota Bandung Ema Sumarna Dicegat KPK ke Luar Negeri, Ada Apa?
Mega proyek bernilai sekitar Rp23,7 triliun lebih ini, mulai diumumkan dimulai pada Kamis 19 Mei 2022 silam (hampir satu tahun), nyatanya hingga kini belum ada informasi kemajuannya.
Soal pembebasan lahan misalnya, menurut Camat Ngraho Masirin, di daerahnya terdapat dua desa yang terkena imbas proyek tol Ngaroban, yaitu Desa Klempun dan Desa Jumok, namun hingga kini belum ada pembebasan lahan.
"Baik itu lahan milik masyarakat atau lahan milik pemerintah.” Belum ada pembebasan lahan. Kita statusnya masih menunggu,” ujarnya pada, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS! Jalan Tol Cisumdawu Arah Bandung Sempat Diblokir Warga
Penjelasan yang sama juga diungkapkan Camat Padangan Heru Wicaksi.
Menurutnya di Kecamatan Padangan, kemungkinan yang terkena proyek jalan tol Ngaroban yaitu Desa Ngeper, Desa Porworejo dan Desa Kendung.
“Mungkin sama dengan desa-desa di kecamatan lain, yaitu belum ada pembebasan lahan,” tegasnya.
Kecamatan Padangan, merupakan daerah yang berbatasan antara Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Jalan tol Ngaroban yang melewati Padangan, dianggap strategis, karena di sekitar daerah, terdapat Bandara Ngloram, yang berada di Kecamatan Cepu, Blora, dengan jarak sekitar 20 kilomete jika dari Kecamatan Padangan.
Adapun proyek jalan tol Ngaroban sepanjang 116,7 kilometer di antaranya akan memanfaatkan tanah Solo Valley Werken yang melintas di beberapa kecamatan di Bojonetoro.
Tanah yang sebelumnya berupa sungai (kanal) bisa dimanfaatkan mengingat statusnya adalah tanah negara.
Baca juga: Belum Ada Kejelasan Lanjutan Soal Realisasi Lokasi, Apakah Jalan Tol Puncak Cuma Wacana?
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro, Nurul Azizah, jalan tol Ngaroban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat.
Nantinya, jalan tol ini akan mengoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono.
Proyek jalan tol ini telah dipaparkan Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ridwan Hoesin di Bojonegoro, Selasa 15 Februari 2022 lalu.
Intinya penyampaian proyek bernilai sekitar Rp23,7 triliun lebih itu di antaranya memanfaatkan tanah Solo Valley Werken.
Dalam sejarah, Solo Valley Werken adalah kanal yang dibangun Pemerintah Belanda pada era Ratu Wilhelmina sekitar tahun 1930-an.
Titik hulunya berada di Kecamatan Ngraho, atau berjarak sekitar 42 kilometer barat daya Kota Bojonegoro.
Baca juga: 9 Desa di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo Tergusur Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap
Untuk di Bojonegoro, kanal dengan panjang sekitar 73 kilometer lebar 100 meter ini, dibangun untuk mengatasi krisis air, terutama di bagian selatan yang dahulu dikenal kering.
Pembangunannya hampir bersamaan dengan Bendungan Pacal (Waduk Pacal) berada di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro.
Solo Valley Werken melewati beberapa kecamatan di Bojonegoro bagian selatan dan tengah. Mulai dari Kecamatan Ngraho, Padangan, Tambakrejo, Purwosari, Gayam, Kalitidu, Ngasem, Dander, Kecamatan Kota, Kapas, Balen, hingga ke Baureno.
Baca juga: 7 Desa di Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo Tergusur Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap
Lantas sudah sejauh mana refitalisasi Tol tersebut?
Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngarioban) masih dalam tahap sosialisasi dan belum memulai pembangunan konstruksi.
Jalan Tol ini dijadwalkan akan mulai pembangunan konstruksi pada 2024 dan ditargetkan selesai pada 2028.
Selain sosialisasi kepada warga desa terdampak pembangunan tol, saat ini juga tengah dilakukan penyiapan proyek hingga tender.
Sementara untuk pembebasan lahan akan dimulai pada tahun 2023 hingga 2024.
Baca juga: HANYA 1 Desa di Kecamatan Bagelen Purworejo Jawa Tengah Tergusur Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap
Peta rencana jalan tol ruas Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) nantinya akan terhubung dengan jalan tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono yang sudah beroperasi dan jalan tol Demak-Pati-Babat dan Babat-Manyar.
Adapun untuk exit tol direncakan akan berada di wilayah Tuban, Jawa Timur. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Bambang Irawan mengatakan Pemkab Tuban telah memberikan rekomendasi terkait skala prioritas yakni rest area dan exit tol.
Namun terkait lokasi exit tol tersebut masih berupa rencana dan dapat berubah ke depannya.(*)
Simak berita update TribunPriangan,com lainnya di : Goolge News
Belum Ada Kejelasan Lanjutan Soal Realisasi Lokasi, Apakah Jalan Tol Puncak Cuma Wacana? |
![]() |
---|
9 Desa di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo Tergusur Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap |
![]() |
---|
8 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo Tergusur Proyek Tol Jogja-Cilacap |
![]() |
---|
20 Desa di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo Tergusur Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.