5 Fakta Guru Muda Pangandaran yang Viral karena Mundur dari ASN, Diungkap Sang Ayah

Hendra (60) ayah dari Husein Ali Rafsanjani (27) mengatakan, setelah kasus yang menyeret anaknya menjadi sorotan, ia bisa merasakan betapa sendirian

Editor: ferri amiril
TribunJabar.id/Nappisah
5 Fakta Guru Muda Pangandaran yang Viral karena Mundur, Diungkap Sang Ayah 

"Saya pasrah sama hasilnya, tidak jadi PNS. Rupanya, Husein tes ulang dan hasil tes keduanya tidak seperti itu," imbuhnya. 

Hendra mengatakan, ia mengetahui hasil tes kedua setelah membuka lemari Husein.  "Ada hasil tes yang kedua, kurang lebih isinya anak layak jadi PNS dan memang keluar SK PNS per tanggal 13 Desember 2021," katanya.  Sementara, kata dia, TPM terhitung mulai tanggal 1 Januari 2022.

"Hasil tes kedua itu kan layak, tapi ada catatan kaki di bawahnya, diduga responden memberikan jawaban yang dibenar-benarkan. Aneh menurut saya," ucapnya.

Hendra mengatakan, sampai ia kembali ke Bandung, satu bulan tidak pulang ke rumah. 

"Ibunya mencari ke teman-teman SD, setelah mendapat petunjuk saya menyuruh adik ipar saya yang memang ada di daerah tersebut untuk menemui Husein," katanya. 

3. Dinterogasi oleh 12 Orang BKPSDM

Akhirnya, kata dia, Husein bercerita kepada pamannya telah diintrogasi oleh 12 orang BKPSDM Pangandaran. 

"Diminta untuk menarik lagi laporan perihal pungli. Karena setelah pra jabatan ada pungutan sebanyak dua kali," ujarnya.

Husein akhirnya mengadukan hal tersebut pada kanal lapor.co.id. 

"Sejak itu dia dapat masalah, merasa terancam akhirnya ia kembali ke Bandung," katanya.  

4. Kembali Mengajar di SMPN 29 Bandung

Hendra mengatakan, Husein mendapat arahan dari sang ibu untuk tetap mengajar di daerah Bandung, lantaran gaji masih ia terima sampai bulan November 2022 dan Akhirnya mengajar di SMPN 29 Bandung. 

"Saya tahu besok akan ke Pangandaran. Hari ini masih di Gedung Sate karena Ridwan Kamil mengundang dia. Siang tadi kami sempat ke Hotel Horison untuk membicarakan masalah KPR yang telah ia ambil pada saat di Pangandaran," jelasnya. 

Setelah kejadian ini, kata dia, kredit rumah dipindah tangan kepada sanak saudaranya yang lain.

"Kami kan, terutama ibunya berharap untuk tetap bertahan di Pangandaran, tetapi melihat anak yang tidak mau kembali kesana, seperti trauma. Akhirnya mengajar di Bandung walau bukan PNS," ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved