Ranto Sekeluarga Kembali Lagi ke Jakarta Naik Motor, Sudah 30 Tahun Merantau dan Jualan Bakso

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Memasuki hari ke enam libur lebaran, sejak pagi hari Taman Raflesia Alun-alun Ciamis sudah kembali ramai dikunjungi masyarakat sekitar dan disinggahi pemudik yang sedang melakukan perjalanan menuju ibu kota, Jumat (28/4/2023).

Terlihat beberapa pedagang sudah memenuhi trotoar dan sebagian lainnya menjajakan barang jualannya di dalam area taman.

Meski baru pukul 09.00 WIB, di taman itu sudah banyak masyarakat yang sedang duduk-duduk santai sambil menikmati sarapan pagi.

Termasuk di sana ada satu keluarga bernama Pak Ranto (50), Ibu Sutinah (48), dan satu orang anaknya baru berusia 6 tahun yang sedang melakukan perjalanan dari Jawa Tengah menuju Jakarta.

"Saya berangkat dari Jawa tadi pagi setelah subuh dan sampai di Ciamis sekitar pukul 08.30 WIB, karena saya juga lumayan pegel ya bawa motor jadi memutuskan berhenti dulu di Alun-alun," imbuh Ranto, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: UPDATE Arus Balik H+6 Lebaran di Kota Banjar Lancar, Kapolres: Waspadai Curah Hujan

Ranto dan keluarganya beristirahat sejenak di Taman Raflesia sambil menikmati bekal makanan yang mereka bawa dari rumahnya dan membeli beberapa jajanan di area taman.

Ternyata Ranto dan istrinya sudah merantau ke Jakarta sejak tahun 1990, mereka berdua punya usaha berjualan bakso di daerah Jagakarsa.

"Saya dan istri merantau dari tahun 90 an, jualan bakso di daerah Jagakarsa. Kalau anak-anak yang sudah besar ya di kampung cuma yang paling kecil ini dibawa ke Jakarta karena kebetulan udah masuk TK di sana," tambah Ranto.

Ranto dan Sutinah memiliki empat orang anak, satu anak mereka sudah menikah, dua anak mereka masih sekolah SMA, dan yang terakhir adalah anak yang bersekolah TK di Jakarta.

Perjalanan Ranto dan keluarga masih sangat jauh, masih harus melewati beberapa kota untuk sampai di Jakarta.

Namun Ranto tidak mau memaksakan perjalanannya harus lekas sampai, menurutnya alon-alon asal kelakon harus diterapkan dalam perjalanannya kali ini.

"Ndak usah buru-buru, alon-alon asal kelakon aja mbak, nanti juga sampai kalau sudah waktunya jangan sampai memaksakan diri sedangkan kondisi fisik tidak memungkinkan, nanti yang ada celaka amit-amit," imbuhnya.

Di usianya yang sekarang, ia mengakui memang lebih mudah lelah apalagi harus melakukan perjalanan darat ribuan kilometer menggunakan sepeda motor pula.

Belum lagi ia sebagai kepala keluarga, harus bertanggung jawab menjaga anak, istri, dan juga barang bawaan mereka ke perantauan.