Kilang Pertamina di Dumai Meledak
Ada Insiden Ledakan Kilang di Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional Pastikan Stok BBM Aman
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara, tetap aman.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Ledakan keras terdengar dari Kilang Pertamina RU II Dumai di Jalan Putri Tujuh, Sabtu (1/4/2023) malam.
Sejumlah rumah warga yang berada dekat lokasi ledakan rusak parah akibat dentuman ledakan.
Sejumlah warga yang tinggal dekat area Kilang Pertamina tampak panik dan takut terjadinya ledakan susulan dari dalam kilang.
"Kami kaget mendengar ledakan dan berhamburan keluar rumah, sebab kaca rumah saya ikut pecah," ujar Bobby warga Kelurahan Tanjung Palas, yang tempatnya tinggalnya tak jauh dari kilang.
Terungkap ledakan Kilang Pertamina Dumai Putri Tujuh membuat guncangan yang terasa ke pusat Kota Dumai.
Jarak getaran akibat ledakan di kilang minyak Pertamina Kota Dumai itu terasa hingga radius sekitar 7 Kilometer.
Dikutip dari TribunNews, tampak sejumlah petugas pemadam kebakaran dari Pertamina dan Pemko Kota Dumai tampak berjibaku di lokasi kejadian.
Baca juga: KEBAKARAN Kilang Minyak Pertamina Refinery II Kota Dumai Riau, Terdengar 2 Kali Ledakan
Meriyanti (42), seorang warga Dumai mengaku kepada Tribunpekanbaru.com, akibat guncangan itu, kaca rumahnya yang berada di Kelurahan Jayamukti, Kota Dumai terasa bergetar.
Ia juga mengatakan, saat kejadian ia baru saja tertidur.
"Sepulang salat tarawih dari Masjid, saya makan lalu rebahan untuk tidur.
Baru saja mata mau terlelap, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan keras yang disertai dengan getaran," katanya.
Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto mengatakan, informasi sementara ledakan berasal dari dapur di dalam kilang, Sabtu (1/4/2023) malam.
"Informasi sementara iya dari dapur kilang Pertamina RU II Dumai meledak," ujar Kapolres saat ditemui Tribun di lokasi kejadian, Sabtu malam.
Baca juga: KEBAKARAN Kilang Minyak Pertamina Refinery II Kota Dumai Riau, Terdengar 2 Kali Ledakan
Akan tetapi masih belum dapat dipastikan sumber ledakan dan apa penyebab asli dari kebakaran di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai.
Warga yang berada di dekat lokasi kebakaran pun sempat panik hingga berhamburan keluar rumah di Kelurahan Jaya Mukti dan Tanjung Palas.
Banyak warga yang bertanya-tanya mengapa kilang minyak milik Pertamina itu bisa meledak hingga menyebabkan kebakaran hebat.
Saat ledakan terjadi, dengan cepat polisi dan TNI melakukan pemblokiran jalan terhadap akses warga yang berupaya mendekat ke lokasi.
Akibat ledakan tersebut, bahkan sampai sempat membuat arus lalu lintas di sekitar kilang minyak di Jalan Putri Tujuh macet total.
Baca juga: Buntut Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, DPR Soroti Kinerja Ahok: Jangan Hanya Tebar Pesona!
Kemacetan diperparah dengan banyaknya kendaraan yang berhenti untuk melihat insiden kebakaran tersebut.
Dampak dari kebakaran ini mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan yang parah.
Selain itu plafon masjid yang ada di sekitar lokasi ledakan pun ikut runtuh.
Area Manager Comm Rel & CSR Kilang Dumai, Agustiawan mengatakan, saat ini operasional kilang di unit terdampak dihentikan sementara untuk memastikan keamanan di lokasi.
Hingga saat ini penyebab kejadian masih belum diketahui.
Sampai berita ini diturunkan, dilaporkan 5 orang yang menjadi korban dalam insiden ledakan Kilang Pertamina Dumai tersebut.
"Mereka adalah petugas di ruang operator dan saat ini telah dibawa ke RS Pertamina Dumai untuk memperoleh perawatan terbaik," sebutnya.
Baca juga: Jokowi Tinjau Pengungsian Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sampaikan Duka untuk Para Korban
Kondisi pekerja yang menjadi korban dalam peristiwa itu saat ini berada dalam kondisi stabil.
"Saat ini Tim terus fokus untuk memastikan kondisi aman.Pertamina Kilang Dumai juga terus melakukan pemantauan untuk memastikan agar masyarakat di sekitar kilang tidak terdampak oleh kejadian ini," ujar Area Manager Comm Rel & CSR Kilang Dumai Agustiawan.
Walikota Dumai H Paisal SKM langsung meninjau lokasi ledakan kilang Pertamina di kawasan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur pada Minggu (2/4/2023).
Paisal melakukan pengecekan ke lokasi kejadian salah satunya untuk memastikan tentang adanya isu munculnya gas beracun pascaledakan kilang Pertamina tersebut.
"Saya pastikan tidak ada gas beracun akibat ledakan itu. Tadi saya ke lokasi kejadian didampingi sejumlah pimpinan Pertamina dan juga dari Kepolisian dan Kodim," sebutnya.
Di lokasi kejadian, kata Paisal yang dalam peninjauan itu ia didampingi oleh aparat polisi dari Polres Dumai, Kodim Dumai dan perwakilan PT Kilang Pertamina RU Dumai mengatakan, kondisi udara terbilang stabil dan normal.
"Jadi, tak ada itu gas beracun" sebutnya.
Baca juga: Polisi Periksa 14 Saksi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 3 Jenazah Baru Bisa Diidentifikasi
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara, tetap aman pasca meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) Dumai pada Sabtu malam, 1 April 2023.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU Dumai, Agustiawan, menyatakan Pertamina saat ini sedang fokus ke recovery kilang dan warga terdampak, setelah berhasil menanggulangi kejadian di area gas compressor.
"Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," kata Agustiawan dalam keterangannya, Minggu, 2 Maret 2023.
Insiden meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina RU Dumai terjadi pada Sabtu, 1 April 2023, sekitar pukul 22.40.
Adapun peristiwa ini menyebabkan 9 pekerja di ruang operator menjadi korban karena terkena pecahan kaca.
Baca juga: Selain Depo Plumpang, Ini Daftar Kejadian Terbakar dan Meledaknya Kilang Pertamina di Indonesia
Namun, kata Agustiawan, semuanya telah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Dumai.
Sebelum terbakar, diduga ada dentuman keras yang berasal dari kilang.
Banyak warga melaporkan kerasnya dentuman menggetarkan perabotan rumah. Bahkan, ledakan terdengar sampai Pulau Rampat.
"Plafon rumah warga di belakang kilang minyak juga banyak yang runtuh, dinding retak-retak, kaca rumah pecah," kata Alex warga setempat.
Tentang Kilang (RU) II Dumai
Dikutip dari Tribunnews.com, 15 April 2021 lalu, kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai memiliki peran yang tidak main-main bagi ketahanan stok bahan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan usai berhasil melakukan lifting perdana produk Pertamax pada 9 April 2021 lalu.
Kegiatan lifting perdana tersebut ditandai dengan pengangkutan produk Pertamax sebanyak 45.000 barrel dengan Kapal MT Kirana Dwitya untuk dikirim ke RU III Plaju.
Baca juga: Kisah Tragis Hadi, Tewas dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rumah Hanya Berbatas Tembok
Produksi High Octane Mogas Component (HOMC) Pertamax dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan mogas nasional, khususnya Pertamina area Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Produksi Pertamax diharapkan akan meningkatkan pencapaian Yield Valuable Product RU II.

Juga, produksi Pertamax juga untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk BBM ramah lingkungan.
Direktur Energy Watch Mamit Setiawan mengapresiasi capaian Pertamina melalui Refinery Unit (RU) II Dumai berhasil melakukan lifting perdana produk Pertamax pada 9 April 2021.
"Saya kira apa yang dilakukan oleh RU II merupakan suatu hal yang patut kita apresiasi karena berhasil memproduksi Pertamax," jelas Mamit ketika dihubungi wartawan, Rabu (14/4/2021).
Keberhasilan RU II dalam memproduksi Pertamax, kata Mamit, merupakan langkah nyata bahwa Pertamina berhasil melakukan upgrading terhadap kilang yang mereka miliki, sehingga kemampuan untuk memproduksi berbagai macam BBM semakin lengkap.
"Kita terus mendorong agar kemampuan ini dilakukan oleh kilang-kilang lain milik Pertamina yang belum bisa memproduksi Pertamax," jelasnya.
Baca juga: Sederet Fakta Meledaknya Depo Plumang Milik Pertamina, Sebabkan Kebakaran Dahsyat
Pengamat ekonomi energi UGM Fahmi Radhi mengatakan, untuk hasilkan Pertamax dan BBM Euro-4, Pertamina harus melakukan upgrading di kilang yang ada, bahkan jika perlu bangun kilang baru.
Sebagai kilang yang sudah berumur, RU Dumai kata Fahmi sebenarnya didesign tidak untuk hasilkan Pertamax dan Euro-4.
Kalau pun mampu produksi, kapasitas produksinya memang cukup terbatas. Karena itu dalam jangka panjang Pertamina tetap perlu membangun kilang baru.
"Seperti yang direncanakan di Cilacap, Bontang dan Tuban, perlu terus didorong supaya terwujud," katanya.
Baca juga: Jenazah 13 Korban Kebakaran Depo Pertamina Berada di RS Polri, Keluarga Diminta Konfirmasi
Diberitakan sebelumnya, menurut pengakuan salah seorang warga setempat, Nasori (47), ledakan kilang minyak Pertamina di Dumai terdengar sangat kuat.
"Ledakannya sangat kuat. Kami sekeluarga terkejut," sebut Nasori, seperti yang diberitkan Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu.
Nasron menyebut, ledakan terjadi pada pukul 22.30 WIB.
Rumahnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kilang minyak Pertamina.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp, tampak api menyala besar di lokasi kilang minyak pertamina, dan ada juga beredar video plafon masjid sampai roboh akibat ledakan tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunNews.com dengan judul "Detik detik kilang pertamina di dumai meledak tanah bergetar dan api membumbung ke udara ((Editor: Eko Sutriyanto)"
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Priangan
Ada Apa Hari Ini
Kilang Pertamina Internasional
Pertamina
Kota Dumai
Pasokan BBM
BBM
ledakan
Kilang (RU) II Dumai
KEBAKARAN Kilang Minyak Pertamina Refinery II Kota Dumai Riau, Terdengar 2 Kali Ledakan |
![]() |
---|
Buntut Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, DPR Soroti Kinerja Ahok: Jangan Hanya Tebar Pesona! |
![]() |
---|
Depo Pertamina Plumpang 2 Kali Alami Kebakaran, Witjaksono Foundation: Segera Lakukan Evaluasi |
![]() |
---|
Jokowi Tinjau Pengungsian Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sampaikan Duka untuk Para Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.