Berita Kabupaten Sumedang

Petugas Temukan Skim di Lapas, Alat Dari Sikat Gigi yang Diruncingkan untuk Senjata

Petugas Lapas Kelas II B Sumedang bersama Subdenpom TNI, dan Polri merazia sel-sel yang dihuni narapidana, Kamis (16/3/2023) pagi. 

Editor: ferri amiril
Tribunpriangan.com/kiki andriana
Petugas Lapas Kelas II B Sumedang bersama Subdenpom TNI, dan Polri merazia sel-sel yang dihuni narapidana, Kamis (16/3/2023) pagi. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Petugas Lapas Kelas II B Sumedang bersama Subdenpom TNI, dan Polri merazia sel-sel yang dihuni narapidana, Kamis (16/3/2023) pagi. 

Razia itu dilakukan untuk memastikan narapidana tidak menyembunyikan benda-benda yang dapat mengancam keselamatan penghuni sel maupun petugas

Kepala Lapas Sumedang, Imam Sapto mengatakan, razia sendiri dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59. 

"Kami temukan paku, korek api gas, cermin, barang berbahan beling, hingga lipstik. Pengguna lipstik adalah napi perempuan, di mana ada 8 napi di Lapas Sumedang," kata Imam. 

Selain itu, ada pula sikat gigi yang ditajamkan. Sikat gigi itu populer di kalangan narapidana dengan sebutan skim. Sikat gigi tajam bisa dipakai untuk mencelakai orang. 

Baca juga: Cuaca Hari Ini Kabupaten Sumedang, Hujan Ringan Diprediksi Turun Siang Hingga Malam Hari

"Batang sikat gigi diruncingkan, di beberapa tempat bisa digunakan untuk senjata tajam. Skim alat untuk melukai teman (sesama narapidana) atau petugas, maka kami sita," kata Imam. 

Bukan hanya menyita barang-barang yang membahayakan keselamatan, petugas Lapas Kelas II B Sumedang juga melakukan tes urin kepada darapidana. 

Hal ini untuk memastikan para napi bebas dari konsumsi narkoba. Ada sepuluh narapidana yang diambil sampel urinenya. Dari keseluruhan sampel, semuanya negatif narkoba. 

"Puji syukur semuanya tidak ada yang positif narkoba," kata Imam. 

Namun, di Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 ini, Imam mengatakan Lapas Kelas II B Sumedang masih menghadapi kendala kelebihan kapasitas. 

Lapas tersebut hanya cukup untuk 100 orang. Namun kini, penghuninya ada 294 orang. 

"Kami terpaksa tempatkan dalam satu sel itu 9-10 narapidana," kata Imam.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved