Produksi Sampah di Cirebon Capai 1.100 Ton per Hari, GMC Luncurkan Program Bank Sampah
Produksi Sampah di Cirebon 1.100 Ton per Hari, GMC Luncurkan Program Bank Sampah
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Sampah merupakan masalah yang krusial. Sampah menjadi konsekuensi dari setiap kegiatan manusia.
Jumlah dan volume sampah biasanya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi barang yang digunakan sehari-hari.
Di Kabupaten Cirebon, jumlah produksi sampah mencapai 1.100 ton per hari yang masuk ke TPA. Data ini merupakan tahun 2021, berdasarkan situs cirebonkab.go.id.
Baca juga: Penurunan Stunting Jadi Fokus Pemerintah, Relawan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Balita Gratis di Bogor
"Sampah hari ini merupakan persoalan yang cukup besar untuk masyarakat di Indonesia, kondisinya yang semakin menumpuk. Untuk itu, kami bersama warga berinisiasi untuk menciptakan program bank sampah dengan untuk mengurangi tumpukan sampah di TPS yang ada di sini," ujar Koordinator Wilayah (Korwil) Ganjar Milenial Centre (GMC) Jabar, Muhammad Hamdan saat Launching Kegiatan Bank Sampah di Desa Kertawinangun, Kabupaten Cirebon, Jumat (10/3/2023).
Menurutnya, bank sampah adalah program daur ulang, dengan menerapkan strategi 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
Berpartisipasi dalam program bank sampah berarti memiliki kepedulian terhadap lingkungan tentang prilaku daur ulang.
Baca juga: Pentingnya Pola Hidup Sehat, Relawan Emak-emak di Bandung Giatkan Senam Bersama & Periksa Kesehatan
"Maka, program itu kami ajak kolaborasi salah satunya dengan perangkat desa dan organisasi desa di Kertawinangun untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi dampak negatif dari sampah," lanjutnya.
Selain untuk mengurangi volume sampah, bank sampah juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
"Program bank sampah juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi masyarakat tentang apa saja yang bisa dimanfaatkan sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi dari sampah itu sendiri," tambahnya.
Baca juga: Relawan di Bandung Barat Gelar Sunatan Massal untuk Anak-anak, Cegah Infeksi Saluran Kemih
"Baru lah nanti kami sampai ke tahap pemilahan sampah," lanjutnya.
Hamdan menambahkan, sampah bernilai ekonomi yang dapat ditukarkan dengan uang di Bank Sampah Induk Kertawinangun salah satunya sampah aluminium, kardus, plastik, kaleng dan lainnya.
"Salah satunya mungkin kardus, plastik bot, kaleng dan lain sebagainya, sehingga bermanfaat dan hasilnya bisa dikembalikan lagi untuk warga di sini," ucapnya.
Melalui program bank sampah, Hamdan berharap, semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan tahu bagaimana cara mengelola sampah. Terlebih dapat menambah nilai ekonomi keluarga.
Baca juga: Keluhan Kesehatan Masyarakat Indonesia Naik pada 2022, Relawan Ini Ajak Warga Produktif Olahraga
"Setelah program itu berjalan, kami berharap alokasi hasilnya bisa digunakan untuk masyarakat, terutama pengembangan fasilitas pembelajaran, seperti distribusi buku, alat tulis dan sebagainya untuk anak-anak di sini," pungkasnya.
Sejumlah warga merespons baik kegiatan tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Karang Taruna Desa Kertawinangun Ibnu Hasan.
Baca juga: Peringati Satu Abad NU, Relawan dan Warga di Kabupaten Karawang Gotong Royong Bebersih Lingkungan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.