UMKM Berperan Besar untuk Ekonomi Indonesia, IEF Gelar EXPO 2023 Supaya UMKM Naik Kelas

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Indonesia Enterpreneurship Forum atau IEF membuka Expo usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) 2023 bertajuk 'semangat Ramadan kolaborasi Indonesia enterpreneurship forum dan Jasa Raharja untuk mewujudkan UMKM naik kelas', Jumat (10/3/2023) di Dago, Kota Bandung.

Expo 2023 dilaksanakan sebagai wadah bagi para UMKM dari berbagai sektor, seperti kuliner, craft, fashion, maupun jasa yang bertujuan berkumpul memamerkan, mempromosikan produk, dan layanan mereka ke khalayak lebih luas. Sebelumnya, expo serupa sudah dua kali digelar pada Januari 2023.

"Expo ini membuka peluang para UMKM untuk membuka relasi lebih luas dengan calon pelanggan, mitra, sampai investor serta menambah pengalaman dari berbagai pakar bisnis untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan bisnis yang dikelola," ujar Head of Executive Board Indonesia Enterpreneurship Forum, Banowati Talim.

Expo UMKM ini pun menggelar berbagai kegiatan lain, semisal demo masak, fashion show, dan presentasi dari perusahaan yang berkolaborasi dalam mengadakan expo ini. Head of Advisory Board Indonesia Enterpreneurship Forum, Antonius Alijoyo menambahkan bahwa salahsatu misi IEF ialah mendukung dan mempromosikan pertumbuhan UMKM serta pihaknya percaya expo UMKM ini dapat membantu mencapai tujuan mereka dengan memberikan kesempatan ke para pelaku usaha untuk terhubung dengan calon pelanggan, mitra, dan investor.

"Expo ini akan menciptakan peluang baru bagi para UMKM dan membantu mereka mencapai tujuannya. Dengan kata lain, expo ini salahsatu peluang bafi mereka untuk bisa naik kelas dan diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih bagi UMKM untuk dapat berkembang di kancah nasional sampai global," ujarnya.

UMKM yang ikutserta, menurut Banowati, ialah para UMKM yang berasal dari Bandung Raya meski targetnya nanti ialah seluruh Indonesia. Banowati menyebut pihaknya ini ingin para UMKM naik kelas baik segi produksi, pemasaran, dan pendistribusiannya untuk terus didampingi melalui tentunya tahap kurasi.

"Ada dalam naungan kami itu sekitar 200 UMKM. Tapi, mereka ikut bergiliran. UMKM ini membantu Indonesia dalam perekonomian yang kuat. Inisiatif kami ialah murni dengan menggaet UMKM yang mau meningkat. Kami secara bersama bangun mental yang tak hanya sekedar ingin diberi," kata Antonius.

Expo menjadi program rutin IEF setiap tiga bulan sekali. Ketika disinggung terkait kurasi para pelaku UMKM yang dapat ikutserta untuk mendapatkan pendampingan IEF, menurut Operational & Finance Director IEF, Fernando Mulia mengaku ada tiga hal, yakni terkait legalitas, keunikan produk, dan kesiapan pelaku UMKM. Sebab, biasanya ada pelaku UMKM yang produknya bagus tetapi ketika diminta untuk produksi dalam jumlah banyak justru berantakan. 

"Untuk segi produknya dalam kurasi ini kami kategorikan ada tiga, antara lain kuliner, fashion, dan craft," ujar Fernando.

Selain itu, kendala yang biasa dihadapi oleh para pelaku UMKM, Banowati menyebut paling banyak ialah masalah kemasan dan designnya yang mesti diperhatikan. Kemudian, masalah dana dia menyebut hampir semua pelaku UMKM terkenda masalah itu, sekaligus masalah ketiganya ialah aspek legal yang masih perlu dibantu.

"Kami berikan bantuan terkait membuat design dan pembekalan digital marketing untuk membranding produk. Pembinaan ini memang sudah masuk dalam program rutin IEF dengan menggandeng perusahaan-perusahaan yang ada di Bandung. Nah, untuk hadapi Ramadan, kami pun berikan pelatihan ke para UMKM untuk membuat hampers (bingkisan) lebaran," ujarnya.(*)