Tawuran Pelajar di Sumedang Antara SMK Korpri dan SMK PGRI 2, Satu Orang Kehilangan Nyawa
Seorang pelajar berinisial IW (18) siswa SMK PGRI 2 Sumedang hilang nyawa dengan luka sayatan di punggung akibat terlibat tawuran antara siswa
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Seorang pelajar berinisial IW (18) siswa SMK PGRI 2 Sumedang hilang nyawa dengan luka sayatan di punggung.
IW meninggal dunia di RSUD Sumedang, Jumat (10/3/2023). Diduga, luka sayatan itu akibat IW terlibat tawuran antara siswa SMK Korpri dengan SMK PGRI 2 Sumedang.
Polisi belum mengonfirmasi dugaan peristiwa tawuran itu. Namun, IW dibawa ke RSUD pada pukul 14.23 dalam kondisi lemah karena kehabisan banyak darah.
"Ada luka yang terlihat rapi di punggung, seperti luka sayatan," kata Rudianto, Humas RSUD Sumedang saat dihubungi TribunJabar.id.
Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, Belasan Remaja Kocar-Kacir Diamankan Tim Maung Galunggung
Baca juga: Tawuran Antar Pelajar di Caringin 3 Orang Luka Berat, PGRI Kabupaten Sukabumi Angkat Bicara
Dia mengatakan tim medis segera memberi IW tindakan. Namun, nyawanya tak terselamatkan. IW meninggal dunia pada pukul 15.30.
"Luka di punggung kanan, lukanya cukup dalam," kata Rudianto.
IW adalah warga Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang. Petang ini, jenazahnya dibawa ke RS Sartika Asih, Kota Bandung untuk autopsi.
Menurut informasi yang dihimpun TribunJabar.id, telah terjadi tawuran pelajar di daerah Kelurahan Situ berbatasan dengan Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara.
Penjelasan Polisi
Kepolisian Resor Sumedang masih menyelidiki peristiwa meninggalnya IW (18) pelajar SMK PGRI 2 Sumedang, Jumat (10/3/2023).
Sebelumnya, IW diduga hilang nyawa akibat terlibat tawuran. Di punggungnya terdapat luka sayatan yang membuatnya kehilangan banyak darah. IW meninggal dunia di RSUD Sumedang, sore tadi.
Jenazahnya IW telah dibawa aparat kepolisian ke RS Sartika Asih, Kota Bandung untuk autopsi.
Kepala Seksi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana mengatakan ada dua peristiwa berkaitan dengan pelajar di Sumedang tadi siang.
"Kejadian pertama adalah hilangnya nyawa IW, kedua adanya kerumunan pelajar," kata Dedi Juhana kepada TribunJabar.id, Jumat petang.
Kasus yang merenggut nyawa IW ternyata tidak ada kaitannya dengan tawuran. Menurut Dedi, kerumunan pelajar tidak tahu soal IW.
"IW itu tidak ada kaitannya dengan tawuran itu diduga penganiayaan, yang pelakunya masih kami lidik (selidiki)," kata Dedi kepada TribunJabar.id, Jumat petang.
Dedi menjelaskan, ketika informasi adanya pelajar tewas diterima polisi, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian di Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.
"Di situ juga ada pelajar berkerumun. Polisi mengamankan mereka ke Mapolres Sumedang untuk dimintai keterangan," katanya.
Puluhan pelajar berseragam putih abu-abu digelandang aparat kepolisian ke Mapolres Sumedang, Jumat (10/3/2023).
Puluhan siswa tersebut dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan pascakejadian meninggalnya IW (18) pelajar SMK PGRI 2 Sumedang.
IW hilang nyawa akibat luka sayatan di punggungnya yang membuatnya kehilangan banyak darah. IW meninggal dunia di RSUD Sumedang, sore tadi.
AKP Dedi Juhana menyebutkan, pascakejadian tersebut puluhan pelajar digelandang ke Mapolres Sumedang untuk dimintai keterangan.
"Mereka digelandang ke Mapolres Sumedang untuk dimintai keterangan," kata Dedi Juhana kepada TribunJabar.id, Jumat petang.
Dari hasil dimintai keterangan, kata Dedi, para pelajar itu tidak terlibat dengan peristiwa yang merenggut nyawa IW.
"Mereka sudah dipulangkan kembali ke orang tua mereka," kata Dedi.
Tawuran di Sukabumi
Sebelumnya juga viral di sejumlah grup WhatsApp (WA) dua orang pelajar adu parang di Jalan Raya Simpenan, Kampung Bojongkopo, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam video viral berdurasi 14 detik, terlihat dua orang pelajar adu parang senjata tajam jenis celurit dan juga gear sepeda motor.
Terlihat satu orang pelajar bercelana warna coklat membawa parang celurit dan pelajar memakai celana olahraga membawa celurit.
Aksi mereka terhenti saat sopir angkot tiba-tiba turun memberhentikan aksinya. Dua pelajar itu pun kabur bersama komplotannya masing-masing yang menunggu di sepeda motor.
Satu gerombolan pelajar kabur ke arah Cidadap, satu gerombol kabur ke arah Kiara Dua.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Simpenan, AKP Dadi, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu.
"Tadi anggota melakukan penyelidikan selanjutnya terungkap bahwa dalam video itu ada siswa dari dua sekolah berbeda tingkat SLTP di wilayah Simpenan," ujarnya, Selasa (7/3/2023).
Dadi menjelaskan, komplotan pelajar yang terekam dalam video viral telah dimintai keterangan, mereka dikumpulkan di kantor Kecamatan pada Senin (6/3/2023) kemarin.
"Langsung (diamankan) siswa yang berada di video itu dimintai keterangan. Alhamdulillah kedua belah pihak berhasil kita kumpulkan untuk membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu, apabila mereka melakukan kembali, mereka siap dengan ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Ia menyebut, terdapat lima orang pelajar SLTP yang dikumpulkan, dari para pelajar itu diamankan barang bukti yang dipakai saat kejadian, diantaranya 3 bilah celurit dan satu gear sepeda motor.
"Kami bersama Forkopimcam akan membentuk tim untuk menangani anak-anak pelajar. Jadi nanti tim kita yang memang ketika akan terjadi tawuran, maka tim ini yang akan bergerak nanti," ujarnya.*
| Pekerja Sumedang Siap! UMK di 2026 Tertinggi Se-Priangan, Segini Jika Naik 10,5 Persen |
|
|---|
| Daerah Priangan Timur dengan UMK 2026 Tertinggi Jika Resmi Naik 8,5 Persen |
|
|---|
| Imbauan Kapolres Sumedang, Hari Ini Mulai Operasi Zebra Lodaya 2025 |
|
|---|
| Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pria Asal Cipacing Sumedang yang Habisi Nyawa Kakak Ipar |
|
|---|
| Daerah Priangan Timur dengan UMK 2026 Tertinggi Jika Resmi Naik 10,5 Persen, Apakah Daerahmu? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.