Siswa SD Banyuwangi Gantung Diri
Terkuak Alasan Siswa SD di Banyuwangi Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Berita sedih datang dari siswa SD di Banyuwangi yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dikarenakan di bully oleh teman-temannya
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, kabar menyedihkan datang dari seorang siswa kelas 4 sekolah dasar (SD) berinisial MR (11) asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi Jawa Timur yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Usut punya usut, siswa tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan tak tahan dengan bully-an dari teman-teman karena tak memiliki ayah tau yatim.
MR pertama kali ditemukan oleh sang ibu yakni Wasiah (50) yang ternyata sudah dalam kondisi tergantung.
Melihat kondisi sang anak dalam keadaan lemas, Wasiah langsung berteriak meminta pertolongan.
Baca juga: Viral Aturan Masuk Jam 5 Pagi Untuk Siswa SMA/SMK di NTT, Ternyata Ini Alasanya
Dibantu keluarganya, Wasiah saat itu langsung membawa anaknya ke klinik terdekat, mengingat saat ditemukan nadi MR masih berdenyut.
Namun, setibanya di klinik, nyawa siswa SD tersebut sudah tidak dapat tertolong.
Menurut Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi mengatakan peristiwa itu terjadi Senin, 27 Februari 2023 sekitar pukul 16.00, serta korban ditemukan oleh ibunya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan seutas tali yang digunakan MR untuk akhiri hidup.
Baca juga: Viral Perkataan Plt Bogor Dianggap Hina Al-Quran, FUIB Tetap akan Laporkan ke Polisi
Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, Basori menyatakan bahwa MR nekat mengakhiri hidup lantaran minder, sebab, hampir setiap hari MR yang kebetulan berstatus yatim selalu di-bully oleh teman-temannya.
Lebih lanjut, Basori pun menuturkan tentang adanya penjelasan dari saksi lain yang kerap melihat MR menangis usai pulang sekolah.
Ketika ditanya, MR mengaku kesal lantaran terus menerus diejek teman-temannya yang juga masih duduk di bangku SD.
“Jadi, korban minder akibat selalu di-bully, akhirnya nekat gantung diri,” ujar Basori.
Baca juga: UPDATE Kapten Philips Belum Dibebaskan, Susi Pudji Astuti: Resignation Pilot Juga Pasti Akan Tinggi
Terkait hal ini, sepulangnya dari klinik, pihak keluarga pun menolak untuk dilakukannya autopsi dan memilih langsung membawa pulang MR untuk dimakamkan.
Maka dari itu, dari kejadian ini kita belajar, jika kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi ataukah kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri, bisa langsung menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Aksi-bully-di-sekolah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.