Ramadan 2023
Bolehkah Mencicipi Masakan Saat Berpuasa? Begini Penjelasannya
Berikut ini dia penjelasan tentang boleh atau tidaknya serta hukum mencicipi masakan saat berpuasa
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, menjalankan ibadah puasa tentu harus dibarengi dengan setiap yang dianjurkan di bulan suci Ramadan.
Serta kita pun harus menjauhi segala larangan untuk dilakukan di bulan suci tersebut.
Hakikat berpuasa adalah menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Nah biasanya menjelang berbuka puasa, para ibu menyiapkan berbagai masakan di rumah untuk keluarga tercinta yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Untuk memastikan rasa dari masakan yang dibuat, ibu-ibu terbiasa dengan mencicipi masakannya tersebut.
Baca juga: Bagaimana Hukum Berpuasa Tapi tidak Melaksanakan Salat? Ini Jawaban Tegas Ulama
Lantas, bagaimana kondisinya jika sedang berpuasa, batalkah puasanya?
Menurut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan mencicipi masakan saat puasa hukumnya mubah.
"Mencicipi itu hukumnya tidak membatalkan, tetapi khawatir untuk tertelan pasti membatalkan, jadi setelah dicicipi langsung dimuntahkan," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Jika cara tersebut (langsung memuntahkan setelah mencicipi) dinilai agak sulit untuk dilakukan, maka sebaiknya ditinggalkan atau tidak mencicipi.
"Jika ada yang mencicipi tapi tidak menelan maka tidak batal puasanya," katanya lagi.
Baca juga: Berhenti Bergosip Saat Berpuasa, Jika Tak Mau Pahala Puasa Gugur Sia-Sia
Pendapat senada pun disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh.
Bahwa mencicipi makanan saat puasa tidak menjadi masalah bila hanya sebatas di indera perasa.
Menurut kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad, mencicipi masakan dengan keperluan memastikan rasanya (oleh juru masak, termasuk Ibu rumah tangga) boleh dan tidak membatalkan puasa selama tidak masuk ke kerongkongan.
Musta'in menekankan, hal yang membatalkan adalah pahalanya, karena soal pahala puasa itu mutlak kuasa Allah SWT.
Baca juga: H-28 Ramadan, Kendalikan Emosi dan Amarah saat Ibadah Puasa Agar Tetap Terjaga Pahalanya
Makruh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.