Kasus Penganiyayaan
Dianiaya Hingga Terkena Diffuse Axonal Injury, Anak Pengurus GP Ansor Masih Tak Sadarkan Diri
Korban penganiayaan oleh Mario Dandy, anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan saat ini masih terbaring tak sadarkan diri
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Korban penganiayaan oleh Mario Dandy, pengendara Rubicon yang juga anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu), saat ini masih terbaring tak sadarkan diri.
Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor sekaligus rekan ayah korban, Ahmad Taufiq menjelaskan, pemuda bernama David (17) ini terkena diffuse axonal injury.
"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Soal Usulan Flyover Bojongsoang Senilai Rp 200 Miliar, Bappeda Jabar: Tidak Memenuhi Syarat
Taufiq melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan berakibat pada trauma mendalam di otak.
Korban pun sejak Rabu (22/2/2023) malam telah dipindah ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Lantas, apa itu diffuse axonal injury yang menimpa David, korban penganiayaan Mario Dandy Satrio (20)?
Baca juga: Anak Pejabat DJP Jaksel Lakukan Kekerasan dan Pamer Harta Viral di Medsos, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Mengenal diffuse axonal injury Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak, terutama pada salah satu bagian yang disebut akson.
Kondisi ini terjadi secara diffuse atau menyeluruh pada sebagian besar jaringan otak.
"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," ujarnya, pada Jumat (24/2/2023).
Christian menerangkan, cedera kepala bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.
Namun umumnya, diffuse axonal injury atau DIA disebabkan kecelakaan lalu lintas dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Saksi Akui Ada yang Mengarahkan Soal Kasus Narkoba Kepada Teddy Minahasa
Pasien diffuse axonal injury, terang dia, umumnya mengalami gangguan kesadaran bahkan koma, yang bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahannya.
Menurut Christian, sebagian pasien ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan Hari Ini 24 Februari 2023, Relasi Bandung-Jakarta
Kendati demikian, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ketua-Umum-Pimpinan-Pusat-Gerakan-Pemuda.jpg)