Selain Hari Peduli Sampah Nasional, Berikut Deretan Hari Penting di Tanggal 21 Februari

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa sudah hari Selasa lagi yang bertepatan dengan tanggal 21 Februari 2023.

Bahkan di tanggal ini juga terdapat peringatan penting salah satunya adalah Hari Peduli Sampah Nasional loh.

Selain peringatan itu, hari penting apa lagi yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Berikut Tribunpriangan informasikan beberapa hari penting yang jatuh pada 20 Februari.

Baca juga: Selain Hari Pekerja Indonesia, di Tanggal 20 Februari ada Peringatan Apa Lagi? Berikut Informasinya

Hari Peduli Sampah Nasional

Hari penting yang pertama ada Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 21 Februari.

Peringatan ini pun tentu menjadi momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kontribusi upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Adapun tema peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 adalah “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”.

Adanya Hari Peduli Sampah Nasional ini diharapkan dapat mengingatkan semua pihak bahwa sampah merupakan persoalan yang harus menjadi perhatian yang utama.

Upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus terus melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, dan individu.

Hari Peduli Sampah Nasional ini dilatarbelakangi oleh peristiwa longsornya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.

Pada hari itu, sekitar pukul 02.00 WIB, terjadi ledakan keras diikuti dengan longsor sampah di TPA Leuwigajah.

Gunungan sampah sepanjang 200 meter dan setinggi 60 meter diduga goyah karena diguyur hujan deras semalam suntuk.

Selain itu pula, ledakan gas metana dari dalam tumpukan sampah juga diduga menyebabkan munculnya suara ledakan.

Longsoran sampah menyapu dua permukiman, yakni Kampung Cilimus dan Kampung Pojok, yang berjarak sekitar 1 Km dari TPA Leuwigajah.

Akibatnya, 157 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Selain Hari Isra Miraj, Berikut Beberapa Hari Peringatan Lain di Tanggal 18 Februari

Hari Bebas Gandum Nasional

Selanjutnya ada Hari Bebas Gandum Nasional atau National Grain Free Day yang diperingati setiap tanggal 21 februari disetiap tahunnya.

Bahkan, untuk peringatan yang satu ini merupakan peringatan yang terjadi atau dirayakan oleh sebagian besar masyarakat Amerika Serikat.

Sebab melalui sumber yang kami baca peringatan ini merupakan Hari Libur Nasional.

Tujuan awal dari dibentuknya peringatan yang satu ini adalah untuk mengenali dan mendukung orang-orang terkasih dengan pantangan makanan.

Serta tentu untuk memberikan pengetahuan seputar gandum dan mengajak orang mengkonsumsi yang lebih sehat.

Hari Bebas Gandum Nasional juga dibentuk atas harapan dapat menginspirasi keluarga dan teman untuk memasak dan menikmati makanan bebas biji-bijian bersama.

Agar metabolisme tubuh semakin membaik.

Sebagaimana kita ketahui Gandum sendiri banyak sekali dikonsumsi oleh masyarkat di Amerika Serikat.

Serta tentu menyebabkan angka obesitas dan gangguan pencernaan meningkat kepada masyarakat amerika serikat saat itu.

Baca juga: Selain Hari Kemerdekaan Kosovo, Tanggal 17 februari Ternyata Diperingati Hari Roh Manusia Sedunia

Hari Bahasa Ibu Internasional

Di tanggal 21 Februari ini pun terdapat peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional.

Dimana peringatan ini bukan hanya diperingati khusus suatu daerah saja, namun seluruh negara dan penduduk didunia.

Peringatan ini sudah berlangsung sejak lama sekitar tahun 1999 lalu.

Salah satunya adalah UNESCO yang telah mengusulkan adanya satu peringatan yang mengajak setiap orang menyadari pentingnya keragaman bahasa dan budaya.

Dengan Hari Bahasa Ibu Internasional, UNESCO mendorong dan mempromosikan pendidikan multibahasa berdasarkan bahasa ibu atau bahasa pertama.

Adapun tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 adalah “Pendidikan multibahasa, kebutuhan untuk mengubah pendidikan”.

Adanya Hari Bahasa Ibu Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan banyaknya bahasa di dunia dan cara untuk melestarikan keberadaannya. (*)