Gempa Turki
Pemprov Jabar Sediakan Hotline untuk Cari Informasi Korban Gempa Turkiye dan Suriah Asal Jawa Barat
pemprov jabar melalui JQR siapkan hotline untuk masyarakat Jabar yang membutuhkan informasi rekan atau keluarganya pascagempa di Turkiye dan Suriah.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response (JQR) menyediakan saluran siaga atau hotline untuk masyarakat Jabar yang membutuhkan informasi keberadaan rekan atau keluarganya pascagempa di Turkiye dan Suriah.
Adapun Nomor hotline yakni 0811135777 yang bisa diakses 24 jam oleh pengadu.
Manajer Media JQR Aditya Sanggaputra mengatakan, nomor hotline ini adalah bagian dari pelayanan perlindungan warga Jawa Barat di luar negeri.
Selain itu, JQR juga tengah membuka komunikasi dengan pihak Kedubes RI di Ankara, Turkiye.
"Sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami diperintahkan Gubernur Jabar Bapak Ridwan Kamil untuk pendataan korban terdampak gempa asal Jabar," kata Aditya dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/2/3/2023).
Menurut Adit, berdasarkan informasi yang diterima dari KBRI Ankara ada ratusan WNI yang terdampak gempa, diamana 10 di antaranya merupakan korban luka dan dibawa ke rumah sakit, dan sampai saat ini JQR terus memantau situasi di Turkiye dan Suriah untuk bersiaga menolong warga Jawa Barat yang mungkin dapat menjadi korban dalam peristiwa gempa tersebut.
Baca juga: Kisah Para WNI yang Menyaksikan Gempa yang Menguncang Turki
"Kami berharap tentu tidak ada WNI yang menjadi korban dari gempa di Turkiye dan Suriah, kami juga mengucapkan turut berbela sungkawa untuk para korban," ungkapnya.
Diberitakan, Kementeriaan Luar Negeri (Kemlu) RI mengumumkan update terkini kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa di Turkiye, Senin (6/2/2023).
Melalui jumpa pers virtual, Selasa (7/2/2023), Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah melaporkan, ada 10 WNI di Turkiye yang terluka akibat gempa bumi.
Empat di antara WNI tersebut sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sementara enam lainnya bakal dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis di Ankara.
Menurut keterangan Duta Besar RI di Turkiye Lalu Muhammad Iqbal, 3 dari 10 WNI yang terluka mengalami patah tulang dan sudah diupayakan untuk mendapatkan perawatan medis, namun lantaran kondisi rumah sakit yang tidak memadai, pihak Kedubes RI memutuskan untuk mengevakuasinya ke Ankara.
Baca juga: Viral Video Bayi yang Selamat saat Lahiran di Bawah Reruntuhan Gempa, Sang Ibu Tak Terselamatkan
Sementara itu, sebanyak 104 WNI dievakuasi ke Ibu Kota Turkiye, Ankara, akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, 104 WNI itu dievakuasi dari 5 titik, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir.
"Karena memang di lokasi-lokasi tersebut mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal yang layak," kata Judha dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/2/2023).
Judha juga melaporkan, hingga kini pihaknya masih kesulitan mengubungi dua pekerja asal Indonesia untuk memastikan kondisi mereka.(*)
Artike ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cari informasi korban gempa turkiye dan suriah asal jawa barat pemprov jabar"
Akses berita update laman TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Viral Video Bayi yang Selamat saat Lahiran di Bawah Reruntuhan Gempa, Sang Ibu Tak Terselamatkan |
![]() |
---|
UPDATE Gempa Turki, Sebanyak 40 Pegulat Turki Terjebak di Puing Reruntuhan Gempa |
![]() |
---|
Diguncang Gempa Terkuat 7,8 M, Presiden Turki Erdogan Minta Bantuan Internasional |
![]() |
---|
Analisis Pakar Kegempaan dan Prediksi PBB soal Gempa Turkiye yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.