Jelang Perayaan Hari Valentine, Begini Sejarah Hari Spesial 14 Februari Menarik untuk Diketahui

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, di bulan Februari ini pasti diantara kamu sudah menunggu datangnya bulan ini.

Nah, salah satu hal yang ditunggu untuk kamu yang ingin merayakan dengan orang tersayang yaitu Valentine Day atau Hari Valentine.

Perayaan Valentine pun tinggal menghitung hari juga nih Tribuners.

Bahkan Valentine ini merupakan salah satu perayaan yang banyak dirayakan oleh seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Umumnya Hari Valentine ini biasa disebut sebagai hari kasih sayang.

Baca juga: Viral Girl Group STAYC Bawakan Lagu Rasa Sayange saat Konser di Malaysia, Netizen Indonesia Geram!

Nah Hari Valentine umumnya dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, dan bertukar hadiah ataupun mengirimkan kartu ucapan bernadakan ungkapan kasih sayang.

Namun sebenarnya bagaimana Hari Valentine terbentuk serta sejarah yang ada di baliknya?

Tribuners, ternyata sejarah pertama datang dari seorang pendeta dari Roma bernama St. Valentine, yang memiliki akhir yang cukup tragis.

Legenda ini menceritakan bahwa Valentine dipukuli dan berakhir dipancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.

Baca juga: Alami Gejala Alergi? Yuk, Segera Redakan dengan Konsumsi Wedang Jahe Ini

Bentuk eksekusi ini merupakan sebuah hukuman karena pendeta Valentine dianggap menentang kebijakan seorang Kaisar bernama Claudius II.

Sebagai salah seorang pendeta, St. Valentine mengabdi kepada Kaisar Claudius II pada saat itu memerintah di Roma.

Akan tetapi, tiba-tiba saja Kaisar Claudius II memberikan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masing lajang tidak diperbolehkan menikah dan harus menjadi bala tentara.

Dengan adanya keputusan tersebut, maka pastinya St. Valentine menentang.

Baca juga: Resep Bubur Cianjur dengan Kuah Kuning, Menu Nikmat untuk Waktu Sarapan

Ia berusaha secara diam-diam menikahkan pasangan muda-mudi.

Akhirnya St. Valentine dimasukan ke dalam penjara dan kemudian tubuhnya dipukul hingga dipancung.

Hukuman ini menjadikan sebuah tanda sebagai peringatan atau perayaan yang dilakukan setiap tanggal 14 Februari. (*)