Kelangkaan Minyak Goreng

Begini Respon Menteri Perdagangan Soal Dalang dan Penyebab Dibalik Kelangkaan Minyak Bersubsidi

Penjelasan Mendag Soal Dalang dan Penyebab Dibalik Kelangkaan Tak Wajar Minyak Bersubsidi

Kompas.com
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Minyakita (OMPAS.com/Nissi Elizabeth) 

“Penambahan jumlah pendistribusian dari 300.000 ke 450.000 saya rasa cukup. Respons para produsen terhadap komitmen bersama ini juga baik dan positif, ditandai dengan penandatanganan Surat Pernyataan Komitmen oleh seluruh produsen yang hadir,” papar Arief.

Arief meyakini, komitmen ini merupakan langkah yang baik untuk mengamankan suplai minyak goreng jelang HBKN yang dipastikan akan mengalami lonjakan permintaan.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Garut Cibatuan Hari Ini, Jumat 3 Februari 2023, Lengkap Beserta Harganya

Sementara itu, berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan periode Januari-Maret 2023, pada akhir Maret ini stok minyak goreng nasional diperkirakan sekitar 808.000 ton, sedangkan kebutuhan minyak goreng nasional per bulan rata-rata sebanyak 401.000 ton.

“Pendistribusiannya di lapangan harus kita kawal bersama-sama oleh Bapanas, Kemendag, Satgas Pangan.

Untuk memastikan pelaksanaannya, para produsen diminta melaporkan realisasi pendistribusiannya setiap minggu.

Minyak goreng kemasan dijual di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2022
Minyak goreng kemasan dijual di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2022. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz )

Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha kita optimis komoditas minyak goreng jelang HBKN Puasa dan Lebaran pada tahun ini tidak mengalami gejolak seperti tahun lalu,” ungkap Arief.

Ketersediaan CPP minyak goreng Selain itu, Arief juga menekankan pentingnya kontribusi para produsen minyak goreng dalam penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Minyak Goreng.

Hal ini mengingat, tambahnya, ketersediaan CPP merupakan solusi jangka panjang untuk menjaga agar pasokan dan harga komoditas pangan tidak mengalami gejolak.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Walahar Expres Hari Ini, Jumat 3 Februari 2023, Lengkap Beserta Harganya

“Sesuai amanat Perpres No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan CPP, minyak goreng menjadi salah satu komoditas strategis yang harus ada dan dialokasikan sebagai CPP.

Jadi kita minta kepada para produsen agar minyak goreng rakyat (Minyakita) itu bisa dialokasikan ke Bulog dan ID Food untuk kita kawal harga dan pendistribusiannya,” paparnya.

Menurut Arief, saat ini keberadaan Minyakita terbilang efektif dalam menjaga stok dan harga minyak goreng di tingkat konsumen.

“Beberapa kali saya bersama pak Mendag kunjungan ke pasar tradisional dan modern market minyak tersebut ada dan tersedia, dan harganya tidak jauh berbeda sekitar Rp 14.500 per kilogram.

Maka kita dukung supaya para produsen mempercepat dan meningkatkan distribusi dan ada cadangan pemerintah yang bisa kita alokasikan bersama-sama,” ujarnya.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan Hari Ini, Jumat 3 Februari 2023, Lengkap Beserta Harganya

Sebab Kelangkaan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, ada dua sebab yang membuat minyak goreng curah dengan merk Minyakita berkurang suplainya ke pasar rakyat atau pasar tradisional.

Pertama, ia menyebut bahwa minyak curah dengan merk tersebut banyak digunakan konsumen. Saat ini Minyakita tak hanya bisa ditemukan di pasar tradisional tapi juga pasar modern.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved