Kecelakaan Pesawat

Mengungkap Sosok Penumpang yang Rekam Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines di Nepal

Sosok Sonu Jaiswal, salah satu penumpang yang menyiarkan secara langsung situasi di dalam pesawat beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi.

Twitter
Tangkapan layar video detik-detik jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal, Minggu (15/1/2023).(Twitter/ @thestatekhabar) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebuah video viral di Nepal memperlihatkan salah satu penumpang, Sonu Jaiswal, menyiarkan secara langsung situasi di dalam pesawat beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi.

Peristiwa kecelakaan pesawat ini diyakini merupakan kejadian paling mematikan di Nepal selama 30 tahun,

Salah satu dari empat orang dari Ghazipur di India yang mengunjungi Nepal, dimana saat itu mereka menumpang pesawat dari Kathmandu ke Pokhara.

Dalam tayangan video terlihat kawasan di sekitar Bandara Pokhara dari dalam pesawat sebelum mendarat.

Baca juga: Kopilot Yeti Airlines yang Jatuh Ternyata Istri Pilot yang Tewas Kecelakaan Maskapai pada 2006

Mereka yang berada di dalam pesawat tidak menyadari bahwa sesaat lagi mereka akan menemui ajal.

Aparat Nepal meyakini tak satu pun dari 72 orang di dalam pesawat selamat dari kecelakaan tersebut.

Rekaman video tersebut memperlihatkan pesawat melesat di atas sejumlah bangunan yang menghiasi ladang berwarna cokelat dan hijau.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Pesawat di Nepal: Harapan Korban Selamat Disebut Sangat Nihil

Baca juga: Update Pesawat Yeti Airlines Asal Nepal: 68 Tewas, Kecelakaan Udara Terburuk dalam 30 Tahun

Sesaat kemudian pria yang mengabadikan video tersebut memutar arah kamera ke dirinya dan tersenyum, sembari  memutarkan arah kamera lagi ke depan untuk menunjukkan penumpang lain di dalam pesawat.

Detik demi detik berlalu, lalu terdengar suara tabrakan yang memekakkan telinga, yang hanya berselang beberapa detik kobaran api dan asap memenuhi layar selagi kamera terus merekam, dan diiringi suara seperti derit mesin, kaca pecah, dan jeritan manusia terdengar sebelum video berakhir.

Teman dan keluarga Sonu Jaiswal mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menonton video di akun Facebook milik Sonu guna memastikan keasliannya.

Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines di Nepal, Terlihat Miring dan Terdengar Dentuman Keras

"Sonu melakukan siaran langsung saat pesawat jatuh di ngarai dekat Sungai Seti," kata Mukesh Kashyap, teman Sonu, kepada wartawan.

Wartawan lokal Shashikant Tiwari mengatakan kepada BBC bahwa Kashyap menunjukkan kepadanya video di akun Facebook milik Sonu, yang disetel untuk pribadi.

Sonu Jaiswal
Sonu Jaiswal, pria yang menyiarkan secara langsung situasi di dalam pesawat Yeti Airlines sebelum jatuh di Nepal. Kompas.com

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sebuah pesawat terbang rendah di atas kawasan permukiman sebelum menukik dengan tajam, dan tidak jelas bagaimana Sonu Jaiswal bisa mengakses internet untuk melakukan siaran langsung dari pesawat.

Abhishek Pratap Shah, seorang mantan anggota parlemen di Nepal, mengatakan kepada saluran berita India NDTV bahwa regu penyelamat telah menemukan ponsel yang digunakan untuk merekam vídeo dari reruntuhan pesawat.

"(Klip video) tersebut lalu dikirim oleh salah satu teman saya, yang menerimanya dari seorang polisi. Ini adalah rekaman sungguhan," ucap Shah kepada media tersebut, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Catat, Begini Aturan Terbaru Naik Kereta Api dan Pesawat saat Libur Tahun Baru 2023

Para pejabat di Nepal belum mengonfirmasi klaim Abhishek Pratap Shah atau mengomentari rekaman vídeo tersebut, yang dapat membantu penyelidik kecelakaan dalam melakukan pekerjaan mereka.

Namun untuk teman dan keluarga dari empat pria itu -Sonu Jaiswal, Abhishek Kushwaha, Anil Rajbhar, dan Vishal Sharma- hal itu tidak penting.

Mereka mengatakan "terlalu hancur untuk peduli, dan rasa sakitnya sulit dijelaskan," kata Chandrabhan Maurya, saudara laki-laki Abhishek Kushwaha.

"Pemerintah perlu membantu kami sebanyak yang mereka bisa. Kami ingin jenazah orang yang kami cintai dikembalikan kepada kami," tambahnya.

Pihak berwenang Ghazipur di Negara Bagian Uttar Pradesh mengatakan, mereka telah menghubungi keluarga empat pria itu dan Kedutaan Besar India di Kathmandu untuk menawarkan bantuan.

"Kami juga telah memberi tahu para keluarga bahwa jika mereka ingin pergi ke Kathmandu, kami akan mengatur semuanya untuk mereka," kata hakim distrik Aryaka Akhauri kepada wartawan.

Beberapa penduduk desa mengingat keempat pria itu sebagai insan dengan jiwa yang baik hati dan penyayang.

Mereka mengatakan bahwa mereka sangat terpukul oleh tragedi yang menimpa kehidupan keluarga keempat pria tersebut.

Beberapa dari mereka juga ikut melakukan protes, menuntut kompensasi bagi para keluarga korban.

Keempat pria itu diperkirakan berusia 20-an atau awal 30-an tahun, yang telah berteman satu sama lain selama bertahun-tahun dan sering menghabiskan waktu bersama.

Baca juga: Terbaru, Pemerintah Berlakukan Syarat Naik Pesawat Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Apa Saja?

Para penduduk setempat mengatakan keempat pria itu pergi ke Nepal pada 13 Januari untuk mengunjungi Kuil Pashupatinath, sebuah kuil besar di pinggiran Kathmandu yang didedikasikan untuk dewa Hindu, Shiwa.

Perjalanan tersebut kabarnya merupakan ide Jaiswal - ayah dari tiga anak, yang ingin berdoa di kuil agar diberikan satu putra lagi.

Setelah mengunjungi kuil, keempat pria itu berangkat pada hari Minggu (15/1/2023) ke Pokhara untuk paralayang, yang diketahui merupakan kota wisata yang terletak di dekat Pegunungan Annapurna.

Mereka kemudian berencana kembali ke Kathmandu.

"Tapi takdir berkata lain untuknya," kata seorang kerabat Jaiswal yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita PTI.

Selain keempat pria itu, terdapat satu lagi orang India di dalam pesawat.

Para pejabat setempat mengatakan 53 penumpang adalah warga Nepal, empat orang dari Rusia, dan dua asal Korea Selatan, sementara empat penumpang lainnya masing-masing berasal dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Perancis.

Pada Senin (16/1/2023), media sosial di India dibanjiri dengan foto-foto dari lokasi kecelakaan dan video yang diabadikan Sonu Jaiswal.

Ayah Sonu Jaiswal, Rajendra Prasad Jaiswal, mengatakan dia tidak tahan menonton klip video itu sendiri.

"Saya hanya mendengarnya dari teman-teman Sonu. Hidup kami hancur berantakan."

Sementara itu, ayah Anil Rajbhar menyendiri ketika sejumlah pelayat datang untuk mengucapkan belasungkawa.

Anil Rajbhar diketahui pergi ke Nepal pada 13 Januari tanpa memberi tahu keluarganya, saat ayahnya sibuk di ladang keluarga, Anil diam-diam mengemasi tasnya dan pergi bersama teman-temannya, kata tetangga.

Ayahnya masih tidak percaya dengan adanya berita yang menewaskan putranya tersebut.(*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved