Gempa Bumi Cianjur

Kisah Dada, Warga Kampung Gintung Cianjur yang Kebunnya Dijadikan Posko Pengungsian Korban Gempa

Kebun seluas 2.500 m² milik Dada (50) warga Kampung Gintung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang dijadikan sebagai posko pengungsian pasca gempa bumi

Tribun Priangan/ Ai Sani Nuraini
Posko pengungsian yang dibangun di atas kebun seluas 2.500 m² milik Dada (50) warga Kampung Gintung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Minggu (4/12/2022). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Kebun seluas 2.500 m⊃2; milik Dada (50) warga Kampung Gintung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang dijadikan sebagai posko pengungsian pasca gempa bumi, Minggu (4/12/2022).

Sebelum gempa terjadi, Dada menanam ubi jalar, kacang tanah, dan kacang merah di kebunnya tersebut.

Dada mengaku ikhlas jika kebun miliknya harus di hancurkan untuk dijadikan posko warga Kampung Gintung.

"Ikhlas Lillahi ta'ala neng, saya juga merasakan apa yang warga lain rasakan, masa saya harus egois? kalau bukan di kebun saya ini, warga mungkin harus mencari tempat yang jauh untuk mengungsi," ungkap Dada pada TribunPriangan.com, Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Usai Digoyang Gempa Magnitudo 6,4 di Garut, 4 Rumah di Ciamis Retak-retak

Padahal kebun ubi jalarnya itu satu bulan lagi akan dipanen, termasuk kacang tanah juga kacang merahnya.

"Sebulan lagi panen, tapi ada bencana jadi gapapa ubi dan kacang tanahnya sebagian bisa dimasak oleh warga," tambah Dada.

Selain itu, Istri Dada bernama Ucu juga mengatakan jika pada hari pertama dan hari kedua pasca gempa, ubi dari kebunnya itu dimasak oleh warga untuk dikonsumsi.

"Waktu setelah gempa, ubi dan kacang tanahnya pada dimasak warga karena saat itu bantuan logistik belum berdatangan sebanyak sekarang neng," ucap Ucu.

Baca juga: Pasca Gempa Magnitudo 6,4 Berseliweran Video Hoaks, Bupati Garut: Bisa Berurusan dengan Hukum

Ucu juga mendukung keputusan suaminya itu untuk membongkar kebun ubi dan kacang-kacangan itu agar bisa dijadikan posko pengungsian bagi warga Gintung.

Ucu juga mengatakan jika rumahnya juga ikut hancur oleh guncangan gempa berkekuatan 5.6 magnitudo tersebut.

Namun pada saat kejadian, ia dan suaminya sedang kondangan ke Cikalong, jadi ia tidak terlalu merasakan kengerian guncangan gempa tersebut.

"Waktu itu saya lagi kondangan, terus di telepon sama kakak saya katanya rumah di Gintung udah pada ambruk karena gempa, awalnya saya tidak percaya tapi kakak saya itu kasih video keadaan sekitar, sontak saja saya kaget karena satu anak saya tidak ikut kondangan," tutur Ucu.

Baca juga: Mengulik Kisah Warga yang Dirikan Warung Darurat di Posko Pengungsian dengan Barang Sisa Dagangan

Setelah sampai di rumahnya, Ucu dan Dada langsung mencari anak laki-lakinya yang ternyata tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya.

Syukur anak laki-lakinya itu berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan saja.

Maka dari itu, saat ini Ucu dan keluargamya juga ikut tinggal di posko pengungsian.

"Sebenarnya banyak keluarga yang menawarkan untuk tinggal di rumah mereka, tapi gimana yaa saya lebih memilih di sini. Gak enak rasanya ninggalin kampung halaman sendiri," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved