Gempa Bumi Cianjur

Jenis Penyakit Baru Ditemukan dari Para Korban Gempa Cianjur, Begini Kata IDI

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Moh Adib Khumaidi Bahwa pantauan Tim Medis Ada beberapa Penyakit yang ditemukan dari para Korban Gempa

Kompas.com
Ai Rohmah (47) salah seorang korban gempa Cianjur saat mendapat perawatan di halaman RSUD Cianjur, Senin (21/11/2022).((KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Moh Adib Khumaidi, SpOT memberikan keterangan terbaru mengenai kondisi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Saat ini pihaknya bersama dengan IDI Cianjur masih memantau soal distribusi tenaga kesehatan untuk membantu para korban gempa tersebut.

Adib pun menjelaskan, jika fokus saat ini adalah memetakan pelayanan, karena aksesnya masih terputus.

Proses evakuasi masih berjalan termasuk pencarian 39 orang yang masih belum ditemukan.

Baca juga: Kisah Pilu Korban Gempa Bumi di Cianjur, Satu Tenda dengan Jenazah

Baca juga: Kisah Mengharukan, Bayi Berumur Enam Bulan Selamat dari Reruntuhan Tembok Akibat Gempa Cianjur

Sejauh ini dilaporkan ada sekitar 272 korban meninggal dan 50 persen di antaranya adalah anak-anak. Sekitar ribuan orang juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan.

Adapun Penyakit yang banyak ditemukan tim medis antara lain:

- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

- Fraktur (patah tulang)

- Luka robek

- Alergi

- Myalgia

- Dyspepsia/gartritis

- Asma

- Diare

- Diabetes (karena tidak terkontrol dan sulit mendapatkan pelayanan)

- Scabies (kudis)

Sementara itu khusus untuk korban anak-anak banyak kasus yang mengalami broncho pneumonia dan ISPA selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh.

Baca juga: BNPB : 107 Korban Jiwa Belum Teridentifikasi Identitasnya Hingga Kamis Sore

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Cianjur dr Ronny Hadyanto menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh dokter dan tenaga medis.

Beberapa pasien luka terbuka dan patah tulang belum tertangani dikarenakan pasien tidak mau berobat.

Selain itu banyak korban yang tidak mau dirujuk karena kekhawatiran dirujuk ke luar Cianjur.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved