Harga Telur

Harga Telur di Ciamis Terus Meroket, di Kandang Peternak Rp 25.000 per Kg, di Eceran Lebih Tinggi

Dalam seminggu harga telur ayam ras di Pasar Manis Ciamis terus bergerak naik. Semula berada di angka Rp 26.000/kg, kemudian naik jadi Rp 27.000/kg.

Tribun Jabar/Andri M Dani
Peternakan ayam petelur di Kabupaten Ciamis 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com

TRIBUNPRIANGAN.COM,CIAMIS – Dalam seminggu harga telur ayam ras di Pasar Manis Ciamis terus bergerak naik.

Semula berada di angka Rp 26.000/kg, kemudian naik jadi Rp 27.000/kg. Dan tiga hari berada di angka Rp 29.000/kg.

“Sudah tiga hari ini naik dari Rp 27.000/kg jadi Rp 29.000/kg,” ujar  Evi Herawati, pedagang telur di Blok C Pasar Manis Ciamis kepada Tribun Selasa (15/11).

Naiknya harga telur tersebut menurut Evi, menyusul berkurangnya pasokan telur ke pasar eceran. Terutama akibat banyak permintaan telur untuk bansos langsung dari kandang atau dari bandar.

Baca juga: Diduga ODGJ, Pria di Buahbatu Bandung Tewas Terserempret Truk

“Telurnya rebutan ama bansos. Jadi pasokan ke pasar berkurang,” katanya.

Menurut Evi, dalam kondisi normal, ia biasanya mendapat pasokan 5 peti telur tiap hari.  Tiap peti berisi 15 kg telur.

“Tapi sekarang hanya kebagian  2 peti,” ujar Evi.

Kenaikan harga telur juga terjadi di tingkat eceran di Pasar Subuh Ciamis.

“Sekarang sudah tembus ke angka Rp 28.000/kg.   Sudah seminggu  harga telur bergerak naik,” ujar H Anas, pedagang sembako dan telur serta pakan unggas di Pasar Subuh Ciamis kepada Tribun Selasa (15/11).

Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Cabor Senam Rhytmik Ciamis Sabet 3 medali Perak dan 1 Medali Perunggu

Dalam seminggu ini katanya harga telur tingkat bergerak naik, mulai dari angka Rp 26.000/kg, kemudian jadi Rp 27.000/kg, dan memasuki pekan ini sudah menembus angka Rp 28.000/kg.

Penyebab utama kenaikan harga telur di tingkat eceran karena pasokan ke pasar berkurang.

“Pasokan agak tersendat. Katanya di kandang ketersedian telur juga terbatas. Banyak kandang yang tidak isi ayam,” katanya.    

Menurut H Anas, dalam kondisi normal bisa mendapat pasokan 10 sampai 15 peti per hari. “Sekarang hanya di kisaran 8 sampai 10 peti. Itu pun harus cari langsung ke kandang. Biasanya kan di antar. Harga telur naik, pembeli pun berkurang,” ujar H Anas.

Baca juga: BREAKING NEWS, Diterjang Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga Lakbok Ciamis

Sementara di tingkat peternak kenaikkan harga telur tersebut mulai bergejala sejak awal November lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved