Wisata Ciamis
Wisata Ciamis Kampung Kuta, Penuh Akan Kearifan Lokal
Kampung Kuta di Ciamis, termasuk dalam kategori wisata horor kesekian yang ada Ciamis.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Hutan lindung Tradisi lain yang masih dipegang warga Kampung Kuta adalah kepatuhan menjaga hutan lindung seluas 40 hektar.
Hutan yang disebut dengan Leuweung Gede (hutan besar) itu menjadi sumber air dan benteng alam bagi kampung tersebut.
Sejumlah aturan adat diberlakukan bagi mereka yang masuk ke kawasan hutan keramat itu.
Leuweung Gede hanya boleh dimasuki setiap Senin dan Jumat, dan bagi mereka yang masuk tidak boleh mengenakan perhiasan, alas kaki, pakaian berwarna hitam-hitam, dan pakaian seragam pegawai negeri beserta lambang jabatannya.
Tidak diperbolehkan meludah dan mengambil apa pun di dalam hutan, hal itu bertujuan untuk menjaga hutan tetap lestari.
Baca juga: Situ Lengkong Desa Panjalu, Wisata Ciamis yang Penuh Sejarah dan Nilai Religi
Pohon keras, seperti cauri, pari, rotan, dan enau berumur puluhan tahun, tumbuh subur tanpa gangguan, begitu pula berbagai jenis burung dan mamalia, seperti elang dan monyet, hidup nyaman dalam habitatnya.
Mayoritas warga Kampung Kuta bermata pencarian sebagai pembuat gula aren.
Sekitar 1.000 pohon aren tumbuh di kampung tersebut dan masih produktif, dan setiap keluarga rata-rata memiliki 7-8 pohon aren yang diambil niranya.
Warga wajib memelihara pohon aren itu dan dilarang menebangnya.
Kearifan lokal itu mengantarkan mereka meraih penghargaan Kalpataru pada 2002 berkat prestasinya menjaga kelestarian hutan lindung (Leuweung Gede).
Tradisi leluhur dalam menjaga hutan terbukti membuat kampung tersebut tidak pernah kekurangan air selama musim kemarau atau kebanjiran pada musim hujan, padahal lokasinya di lembah.
Tradisi mempertahankan rumah panggung berbahan kayu terbukti mampu meredam dampak gempa bumi.
Kampung Kuta Sebagai Destinasi Wisata Baru di Ciamis
Tempat wisata di Ciamis terbaru ini adalah kampung adat yang terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari.
Konon kawasan ini terkenal dengan pantangan seribu. Dimana setiap langkah diatur melalui peraturan adat yang sudah ada sejak zaman dahulu.