Kriminal
Sosok Rohimah, ART Asal Garut yang Disekap dan Dianiaya Majikan, Ternyata Ini Kondisinya
Rohimah (28), asisten rumah tangga atau ART asal Garut yang jadi korban kebengisan majikannya kini sudah mendapat perawatan di rumah sakit.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIAGAN.COM, GARUT - Rohimah (28), asisten rumah tangga atau ART asal Garut yang jadi korban kebengisan majikannya kini sudah mendapat perawatan di rumah sakit.
Korban mulai merasa kesakitan akibat sejumlah luka penganiayaan yang dideritanya.
Hal tersebut dikatakan oleh Asep Muhidin, kuasa hukum korban.
"Korban ini mengalami luka-luka, ia mulai merasakan ngilu, tidur tidak nyenyak karena sakit dari luka yang dideritanya," kata Asep saat diwawancarai Tribunjabar.id di rumah korban yang beralamat di Kampung Cinangor, RT 02/01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022).
Baca juga: Dompet dan Ponsel ART Asal Garut Disita Majikannya di Bandung Barat
Baca juga: Terluka Sekujur Tubuh, Hasil Visum ART Asal Garut Disiksa Majikan di KBB
Asep menambahkan, ia bersama rombongan sejumlah kepala desa di Limbangan sempat mendatangi rumah majikan tempat korban bekerja di Perumahan Bukit Permata, Blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dari hasil kunjungannya itu, ia mendapatkan beberapa informasi terkait kondisi korban dari para tetangga tempat korban bekerja.
"Warga sering melihat korban ini dibiarkan kehujanan malam-malam di luar rumah majikannya," ucap Asep.
Para tetangga tersebut menurut Asep, sempat beberapa kali memergoki korban tengah mengalami hal yang mengarah pada bekas kekerasan.
Mereka kemudian memanggil aparat setempat mulai dari TNI-Polri dan sejumlah tokoh masyarakat untuk merencanakan pembongkaran rumah tersebut.
Baca juga: Rumah Majikan ART Asal Garut yang Disiksa di KBB Didobrak Warga, Dengar Tangisan Malam Hari
"Jadi masyarakat setempat dan aparat di sana proaktif hingga akhirnya bisa menyelamatkan korban, diketahuilah dari sana wajah korban bengkak dan lebam," ucapnya.
Ia menuturkan saat ini pihak keluarga sudah mempercayakan proses hukum kepadanya, dan fokus keluarga saat ini tinggal menunggu korban sembuh.
Para kades di Limbangan juga menurutnya saat ini terjun langsung mendampingi keluarga korban.

"Alhamdulillah dibantu para kades Apdesi di Limbangan, kami dampingi korban untuk mendapat keadilan seadil-adilnya," ucap Asep.
Asep menjelaskan selama ini komunikasi korban dengan keluarganya di Limbangan Garut terputus lantaran sang majikan menyita ponsel milik korban.
Baca juga: ART Asal Garut yang Disiksa Majikan di KBB Sudah Lama Putus Komunikasi dengan Orangtuanya