Pembakar Pendopo Banjar Ditangkap
Barbuk Dua Botol 'Bom Molotov' Pembakar Pendopo Wali Kota Banjar Dirakit dari Buku IPA
Polisi mengamankan dua botol yang menurut tersangka pembakar Pendopo Wali Kota Banjar adalah bom molotov.
Penulis: Gelar Aldi Sugiara | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANJAR - Polisi berhasil mengamankan barang bukti (barbuk) dari tersangka pembakaran Wali Kota Banjar, P (20).
Barang bukti itu antara lain dua botol yang menurut tersangka adalah 'bom molotov'.
"Ini (dua botol) disiapkan dari sebelum lebaran. Jadi, yang bersangkutan merencanakan kegiatan ini (membakar Pendopo Wali Kota Banjar) sudah sejak lama. Jadi, ini ada bukti (dua botol) tidak diubah-ubah. Dia sudah menyiapkan ini (dua botol)," kata Kapolres Banjar, AKBP Bayu Catur Prabowo saat konferensi pers soal tersangka di Mapolres Banjar, Kamis (27/10/2022).
Menurut pengakuan tersangka, lanjut Bayu, P belajar merakit 'bom bolotov' itu hasil referensi dari buku IPA.
"Karena, terdapat bukti-bukti buku IPA," ucap Bayu.
Selain 'bom molotov', bukti lain yang memperkuat bahwa P adalah tersangka pembakar Wali Kota Banjar adalah sepatu yang tertinggal saat kejadian, Jumat (21/10/2022) dini hari.
"Sepatu ini adalah milik kakeknya. Dia tinggal bersama kakek dan neneknya. Sepatu ini dipakai oleh kakeknya baru satu kali. Kakeknya mengakui sepatu tersebut adalah miliknya yang digunakan pelaku," ujar Bayu.
Baca juga: Ini Persiapan Tersangka Membakar Pendopo Wali Kota Banjar
Baca juga: Pendopo Wali Kota Banjar Kebakaran, Pemkot Banjar Ajukan Asuransi Rp250 Juta
Sepatu itu menjadi bukti kuat polisi lantaran setelah pelaku membakar Pendopo Wali Kota Banjar, tersangka melarikan diri tidak menggunakan sepatu.
Gerak-gerik tersangka itu terekam CCTV Pendopo Wali Kota Banjar.
"Karena memang sengaja dia bergadang untuk melakukan tindakan ini. Dia berangkat berjalan kaki dari rumahnya sampai ke Pendopo," ujarnya.
Kemudian, setibanya di Pendopo, dia menyiramkan bahan bakar tersebut ke kursi sofa.
Setelah dia siram, kemudian dia menggunakan korek api kayu sebanyak dua batang untuk menyalakan api.
"Bahan bakar yang digunakan cukup banyak, sehingga berceceran di lantai dan yang bersangkutan tidak membakar di sofanya, melainkan korek api ini dilempar ke lantai," jelas Bayu.
Bahan bakar berceceran inilah, lanjut Bayu, yang menyebabkan sepatu tersangka ikut terbakar.
"Karena panik, yang bersangkutan meninggalkan korek api dan membuka sepatu. Kemudian yang bersangkutan langsung lari melalui pos depan," ujarnya.