Dandim 0610 Sumedang Tak Menyangka akan Memimpin di Tempat Kelahirannya
Soal nasib memang tak ada yang tahu. Jauh 42 tahun yang lalu lahir di asrama Kodim
"Puji syukur ini untuk membangun satuan ini lebih baik lagi. Ini motivasi bagi saya untuk berbuat banyak bagi Sumedang," katanya.
Ketika kecil, Hendrik diasuh oleh warga sekitar yang sering diperbantukan di Asrama TNI. Perempuan itu kini masih hidup. Namanya Omih (85), dan tinggal tidak jauh dari Markas Kodim, yakni di lingkungan Sawah Berah RT 04/05 Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.
"Ya saya jumpai. Dia masih ingat kepada saya dan saya juga masih ingat. Mumpung bertugas di sini, saya bilang saya sekalian akan merawatnya karena Mak Omih dulu juga merawat saya," kata Hendrix.
Rumah yang ditinggali Mak Omih sudah tak layak huni. Rumahnya kemudian masuk ke dalam rumah-rumah yang direnovasi oleh Kodim 0610/Sumedang.
"Mak Omih rumahnya baru saja diselesaikan, Bupati Sumedang dan saya yang meresmikannya," kata Dandim yang fasih juga berbahasa Sunda.
Hendrix sebelumnya berdinas di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua. Di Sumedang, dia menggantikan Dandim sebelumnya, Letkol Inf Zaenal Mustofa.
Sebagai orang yang lahir di lingkungan TNI dan kini menjadi pejabat TNI, lembaga itu punya makna mendalam bagi Hendrix. Dia mengatakan, TNI tak boleh menyakiti rakyat.
"TNI sendiri sudah sejatinya melekat dari saya lahir, prinsip yang dikedepankan, jangan sekali-kali sakiti rakyat, menjahati rakyat," katanya.
Di HUT TNI ke-77, Rabu (5/10/2022) ini, sebaliknya, TNI harus lebih merangkul rakyat.
"Dihadapkan pada apapun situasinya, harus bisa mendekati dan mengayomi," katanya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Dandim-0610-Sumedang.jpg)