Banjir di Pangandaran Masih Tinggi Ada yang Sampai 9 Meter, Ini yang DIlakukan Jabar Quick Response
Kondisi terkini banjir di Pangandaran, hingga Rabu (28/9/2022) ini masih menggenangi sejumlah kampung dan menghambat aktivitas warga setempat.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kondisi terkini banjir di Pangandaran, hingga Rabu (28/9/2022) ini masih menggenangi sejumlah kampung dan menghambat aktivitas warga setempat.
Karena itu, Jabar Quick Response (JQR), melakukan asesmen pendataan di wilayah terdampak banjir sesuai dari arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Diketahui, banjir besar ini terjadi di wilayah Desa Bunisari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Lahan seluas 7 hektar di wilayah desa tersebut, terendam banjir.
Dengan total kerugian yang dialami masyarakat sekitar Rp 50 juta.
Kepala Desa Bunisari, Saepudin menyampaikan, banjir di Desa Bunisari ini menyebar di beberapa lokasi pelosok yang dianggap rendah.
Dari 7 hektar itu, selain permukiman, juga ada sekitar 1 hektar lahan persawahan warga dan sisanya perkebunan yang ditanami palawija seperti tanaman mentimun, terubuk terong, dan ada cabai.
"Sekarang, warga tidak bisa panen karena terendam. Bahkan di antara tanaman tersebut banyak yang mati," ujar Saepudin saat ditemui di kantornya, Rabu (28/9/2022) siang.
Menurutnya, kalau tidak hujan dalam satu minggu ini ada kemungkinan banjir tersebut bisa surut dan bisa kering kembali.
Tapi, kalau hujan, banjir pasti akan bertambah lagi.
Di Desa Bunisari, kata Ia, ada sebanyak 33 KK yang sangat terdampak banjir.
Ketinggian airnya bervariatif ada yang 1 meter, ada yang 3 meter, 5 meter, ada yang 7 meter bahkan lebih.
"Ada juga yang nyampai 9 meter karena semakin ke tengah itu semakin dalam," katanya.