Pohon Trembesi atau Kihujan Bisa Tumbuh Setinggi 30 Meter, Tumbang di Sumedang
Albizia saman atau pohon Trembesi dapat mencapai ketinggian rata-rata 30–40 meter, yang tumbuh di Alun-alun Sumedang tumbang
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Machmud Mubarok
Disebut pohon hujan (rain tree) karena air yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupun gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rumput di sekelilingnya.
Pohon ini memang diperuntukkan bagi ruang publik yang sangat luas seperti taman atau taman, halaman sekolah ataupun pekarangan rumah yang mempunyai area tanah yang sangat luas.
Ciri pohon trembesi ini sangat mudah dikenali dari karakteristik dahan pohonnya yang akan membentuk seperti bentuk payung. Dan pohon trembesi ini akan tumbuh melebar melebihi ketinggian pohonnya. Di negara asalnya pohon ini dipergunakan sebagai pohon penyejuk di perkebunan maupun taman.
Selain kelebihan di atas ternyata pohon trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya. (diameter tajuk 15 meter). Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Selain itu pohon Trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, tanpa penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
Ciri Pohon
Albizia saman dapat mencapai ketinggian rata-rata 30–40 m, lingkar pohon sekitar 4,5 m dan mahkota pohon mencapai 40–60 m. Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7–15 cm.[7] Sedangkan pada pohon yang sudah tua berwarna kecokelatan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas.
Ciri Daun
Daunnya melipat pada cuaca hujan dan di malam hari, sehingga pohon ini juga di namakan pohon pukul 5. Kulit pohon hujan ini berwarna abu-abu kecokelatan pada pohon muda yang masih halus. Sedangkan lebar daunnya sekitar 4–5 cm berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau dipegang terasa lembut.
Ciri Bunga
Pohon hujan berbunga pada bulan Mei dan Juni. Bunga berwarna putih dan bercak merah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10 cm dari pangkal bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3–5 cm. Bunga menghasilkan nektar untuk menarik serangga guna berlangsungnya penyerbukan.
Ciri Buah
Buah pohon hujan bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang sekitar 10–20 cm, mempunyai lebar 1,5–2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm. Buahnya berwarna cokelat kehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam daging berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 - 25 biji dengan panjang 1,3 cm. (*)
| Jutaan Petir Sambar Wilayah Jawa Barat Sepanjang Oktober 2025, BMKG Catat Sumedang Tertinggi |
|
|---|
| Pohon Besar Tumbang Timpa 3 Sepeda Motor dan Gerobak di Alun-alun Sumedang |
|
|---|
| Daftar 17 Nama Korban Luka dan 3 Nama Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Cae Sumedang |
|
|---|
| Detik-detik Mobil Rombongan Peziarah Terguling di Turunan Tajam Wado Sumedang, 3 Tewas |
|
|---|
| Pohon Besar di Kawasan Alun-alun Sumedang Tumbang, Timpa 3 Sepeda Motor dan Gerobak Kopi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/pohon-trembesi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.