Wabup Sumedang Fajar Aldila Sapa Maba Ikopin University: Jangan Buru-buru Menikah

Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila menyapa mahasiswa baru (Maba) Ikopin University, kampus ilmu koperasi di Jatinangor, Kabupaten Sumedang

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Kiki Andriana
SAPA MABA IKOPIN - Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila menyapa mahasiswa baru (Maba) Ikopin University, kampus ilmu koperasi di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (15/9/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila menyapa mahasiswa baru (Maba) Ikopin University, kampus ilmu koperasi di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (15/9/2025). 

Dalam perjumpaan di Graha Suhardani itu, Fajar berbicara di atas podium menghadapi para mahasiswa dengan pakaian putih-hitam. Fajar berbicara tentang kolaborasi koperasi dengan pemerintah, namun menyelipkan juga pesan agar mahasiswa bersama-sama mencegah lahirnya kasus stunting baru di Sumedang. 

Salah satu cara agar zero new stunting adalah dengan tidak buru-buru menikah pada usia dini. Sebab, variable pernikahan dini bisa menjadi alasan munculnya kasus stunting dan kemiskinan ekstrem. 

"Jangan buru-buru menikah karena itu perlu mental dan finansial," kata Fajar. 

Baca juga: Bupati Sumedang Serahkan Bibit Ikan Gurame ke Warga Surian, Dorong Kemandirian Pangan

Dia mencontohkan, pernikahan dini di Sumedang dan Jawa Barat masih menjadi kasus yang banyak ditemui. Di mana kedua sejoli itu menikah dengan alasan MBA atau married by accident, hamil di luar nikah. 

"Umur 15 tahun hamil, terpaksa menikah, umur 17 cerai meninggalkan anak,"

"Suaminya entah ke mana, ibunya juga merantau kerja, anak dititipkan ke orangtua. Kalau orang tuanya sehat, ya alhamdullah, kalau sudah sepuh?" katanya. 

Kondisi ini bisa jadi melahirkan stunting baru, bukan hanya di Sumedang namun secara umum berkaitan dengan peristiwa tersebut, di manapun.  

"Itu bisa menghasilkan stunting baru, juga kemiskinan. Sumedang sedang menekan tidak adanya kasus stunting baru dan mengentaskan kemiskinan ekstrim,"

"Di Sumedang, kemiskinan masih 8 persen, akan kami coba, di antaranya dengan inisiasi program pemuda ke Korea dan Jepang, nanti juga bisa kolaborasi dengan Ikopin," katanya. (*** Kiki Andriana***)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved