Hari Pahlawan 2025

5 Kumpulan Puisi Bertema Hari Pahlawan yang Bisa Digunakan untuk Lomba di Sekolah

Berikut Ini 5 Kumpulan Puisi Bertema Hari Pahlawan yang Bisa Digunakan untuk Lomba di Sekolah

PosKupang.com
HARI PAHLAWAN 2025 - 5 Kumpulan Puisi Bertema Hari Pahlawan yang Bisa Digunakan untuk Lomba di Sekolah 

Ia tersenyum.

Tak sia-sia tubuhnya menghadap maut,

demi senyum kecil itu.

Baca juga: 30 Link Download Twibbon Hari Pahlawan 2025 dengan Desain Keren, Cocok untuk Medsos

3. “Namamu Tak Pernah Padam”

(Puisi penghormatan untuk para pahlawan tak dikenal)

Mungkin kami tak tahu siapa namamu,

tak tahu di mana makam tubuhmu berbaring,

namun kami tahu arti keberanian

karena kau pernah hidup, meski sebentar.

 

Di lembar sejarah,

namamu terhapus oleh waktu,

tapi di dada kami—

namamu tertulis dengan tinta darah,

yang tak akan luntur oleh hujan atau usia.

 

Setiap kali bendera itu naik perlahan,

kami melihat bayangmu berdiri tegak di belakangnya.

Setiap kali lagu kebangsaan dinyanyikan,

kami mendengar suaramu menyatu dalam nada,

meski dunia telah lama tak mendengar napasmu lagi.

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2025 yang Bisa Dibagikan di Media Sosial

4. “Generasi yang Menyala”

(Puisi motivasi untuk generasi muda di Hari Pahlawan)

Kami tidak lagi mengangkat senjata,

tapi perjuangan belum usai.

Kini, musuh kami adalah lupa,

kemalasan, dan diam.

 

Kami belajar dari kalian,

yang menulis kemerdekaan dengan darah dan keringat.

Kami akan melanjutkan kisah itu,

dengan pena, dengan ilmu, dengan hati yang jujur.

 

Pahlawan,

kami adalah bara yang lahir dari api yang kalian nyalakan.

Kami berjanji:

selama langit ini masih biru,

semangatmu takkan padam di dada kami.

Baca juga: 5 Doa Upacara Hari Pahlawan 2025 yang Penuh Makna untuk Tanggal 10 November Besok

5. “Di Antara Hujan dan Doa”

(Puisi reflektif tentang makna mengenang pahlawan di zaman modern)

Hari ini hujan turun perlahan,

membasahi nisan-nisan tak bernama.

Kami datang membawa bunga,

dan diam.

 

Tak ada tembakan penghormatan,

tak ada pidato panjang—

hanya suara hujan dan doa

yang jatuh di tanah yang dulu kalian bela.

 

Kami tahu,

perjuangan bukan hanya di medan perang,

tapi juga di hati yang memilih tetap setia,

pada bangsa yang kalian cintai sampai mati.

 

Hujan berhenti,

matahari menembus awan,

dan di antara sinarnya,

kami melihat kalian tersenyum—

seolah berkata,

“Jangan berhenti mencintai negeri ini.”

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved