Naskah Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat 7 November 2025: Rezeki Deras Namun Dijanjikan Neraka Bagian dari Istidraj

Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025/ 16 Jumadil Ula: Rasa Malu Patokan Kerusakan Iman

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 7 November 2025: Rezeki Deras Namun Dijanjikan Tempat di Neraka Bagian dari Istidraj (Foto: Jamaah memanjatkan doa seusai mengikuti Salat Jumat perdana di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam kehidupan ini, tidak sedikit orang yang mengira bahwa kelimpahan harta, naiknya jabatan, atau keberhasilan duniawi adalah pertanda keberkahan dan cinta Allah. Padahal, bisa jadi semua itu hanyalah istidraj—sebuah bentuk makar ilahi yang tersembunyi, di mana seseorang dibiarkan dalam kesesatan, dilimpahi kenikmatan, namun sejatinya sedang diseret perlahan menuju kebinasaan.

Fenomena ini telah Allah sebutkan dalam al-Qur’an, dan menjadi sunnatullah yang berulang dalam sejarah umat-umat terdahulu. Mereka diberi kelapangan hidup setelah lalai dan kufur, namun justru semakin jauh dari petunjuk. Hingga tibalah saatnya, Allah timpakan azab yang datang tiba-tiba, menghancurkan mereka tanpa ampun.

Untuk itu, Khutbah Jumat kali ini akan membahas secara mendalam tentang istidraj, dari sisi makna, dalil, bentuk, hingga hikmahnya, agar kita terhindar dari kesalahpahaman terhadap nikmat dan tidak tertipu oleh kelapangan yang menjauhkan dari Allah. Semoga Allah menjadikan kita hamba yang selalu waspada, tidak silau oleh dunia, dan senantiasa kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. [QS. Al-A’raf: 182 ]

dan Allah juga berfirman di surat Al Qalam: 44

فَذَرْنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ -٤٤-

Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al-Quran). Kelak akan Kami Hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui.

Dalam kedua ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut kata istidraj. Istilah ini sering kali kita dengar. Sebagian dari kita sudah memahami makna kata ini secara literal. Namun belum tentu memahaminya secara konseptual.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Menciptakan Keluarga Harmonis Islami

Ma’syirol Muslimin rahimakumullah,

menurut Imam Al-Kafawi yang dimaksud dengan istidraj adalah Allah Ta’ala memberikan kepada hamba apa saja yang dia inginkan di dunia untuk menambah penyimpangannya, kesesatannya, kebodohannya dan pembangkangannya sehingga setiap hari semakin menjauh dari Allah Ta’ala.

Definisi yang diberikan oleh Imam Al Kafawi ini lebih dekat dengan makna istidraj di dalam al-Quran yaitu:

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved