Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Bertaubatlah Sebelum Hati Berkarat dan Terkunci
Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Bertaubatlah sebelum Hati Berkarat dan Terkunci
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Celakalah Pemegang Timbangan yang Tak Kenal Adil dan Curang
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عزنو بات اذإف هبلق يف ءادوس ةتكن تناك بنذأ اذإ نمؤملا نإ الله لاق يذلا نارلا كلذف هبلق قلغي ىتح تداز داز نإو هبلق لقص بتعتساو
)۱٤ :نيففطملا( نوبسكي اوناك ام مهبولق ىلع نار لب لَك :ىلاعت
Maknanya: “Sesungguhnya seorang mukmin jika ia berbuat dosa, ditorehkan noktah hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat dan berhenti mengerjakan dosa, hatinya dibersihkan. Namun jika ia terus berbuat dosa maka noktah hitam itu juga bertambah sehingga ditutup hatinya. Itulah penutup hati yang difirmankan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya: ‘Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka’.” (HR Ash-hab as-Sunan).
Dosa jika dilakukan terus-menerus maka pada akhirnya qalbu (hati) akan ditutup oleh Allah ta’ala. Jika qalbu sudah ditutup oleh Allah maka Allah akan menguncinya. Ketika itulah iman tidak akan menemukan jalan menuju qalbu, dan kufur tidak akan bisa lepas darinya, sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Muhammad bin Jarir ath-Thabari rahimahullah dalam Tafsir ath-Thabari.
Karenanya, tidak selayaknya seseorang mengabaikan taubat meskipun kemudian ia mengulang dosa kembali. Karena taubat adalah pembersih dosa dari hati. Jangan sekali-kali seseorang mengatakan, “Untuk apa aku bertaubat, aku telah bertaubat dari banyak dosa sebelumnya, tapi aku mengulangi lagi perbuatan dosa setelah menyesal dan bertaubat, taubatku tidak ada gunanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
)يذمرتلا هاور( نوباوتلا نيئاطخلا ريخو نوؤاطخ مدآ ينب لك
Maknanya: “(Sebagian besar) anak Adam itu pelaku kesalahan, dan sebaik-baik pelaku kesalahan adalah mereka yang bertaubat ”(HR at-Tirmidzi).
Hadirin Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Taubat hukumnya wajib dilakukan seketika begitu seseorang melakukan dosa, baik dosa besar maupun kecil. Janganlah kita meremehkan sebuah maksiat lalu kita lalui begitu saja tanpa taubat. Janganlah kita melihat besar kecilnya maksiat yang kita lakukan. Tapi hendaklah kita melihat kepada siapa kita bermaksiat. Sesungguhnya kita bermaksiat kepada
Allah, Tuhan yang menciptakan kita dan menganugerahkan berbagai nikmat dan rezeki kepada kita. Bersegeralah untuk bertaubat dari semua dosa dengan cara: Meninggalkan dosa.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Hikmah dan Pelajaran Terbaik dari Pergantian Siang dan Malam
Menyesal karena kita tidak menjaga hak Allah yang telah menciptakan kita dan mengaruniakan banyak nikmat yang tidak terhitung, lalu kita gunakan nikmat-nikmat itu dalam berbuat maksiat kepada-Nya.
Bertekad bulat dalam hati untuk tidak mengulangi lagi maksiat yang kita lakukan sebelum ajal menjemput. Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggalkan dunia yang sementara ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ilustrasi-Sholat-Jumat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.