Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Giat Beramal Saleh Sebelum Ajal Menjemput

Berikut Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Giat Beramal Saleh Sebelum Ajal Menjemput

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Jamaah memanjatkan doa seusai mengikuti Salat Jumat perdana di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Berikut Naskah Singkat Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Giat Beramal Saleh Sebelum Ajal Menjemput 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, "Giat beramal saleh sebelum ajal menjemput" adalah anjuran untuk memperbanyak perbuatan baik selagi masih hidup, karena kematian dapat datang kapan saja dan saat itu, amal tidak dapat ditambah lagi. 

Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa kita harus segera beramal saleh sebelum datangnya enam atau tujuh perkara seperti kematian, kiamat, Dajjal, kemiskinan, kekayaan yang berlebihan, penyakit parah, dan tua yang melemahkan. 

Dengan beramal ikhlas, istiqamah, dan mempersiapkan bekal terbaik, kita dapat menghadapi akhirat dengan lebih baik. 

Berbicara perihal Jumat lusa nanti, tepatnya di hari Jumat tanggal 24 Oktober 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat lusa nanti, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 24 Oktober 2025 bertemakan "Giat Beramal Saleh Sebelum Ajal Menjemput".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Pelihara Keluargamu dari Konten Negatif di Era Media Sosial

Khutbah 1

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُاَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَفَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ خَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Kewajiban yang Sering Terlupakan Suami Terhadap Istri

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SWT

Sebuah hadis menyebutkan

Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya, sebagai setetes mani, selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah, selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging, selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan padanya ruh, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.(HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah 120 hari di dalam kandungan, maka ditetapkanlah rizki, ajal, amal dan kecelakaannya atau kebahagiaanya. Ajal dan rezeki selalu berdampingan. Terputus rezekinya, tibalah ajalnya. Tidak perlu kita khawatirkan bahwa rezeki dan ajal itu tidak akan pernah tertukar.

Allah SwT berfirman dalam surat Al-‘Araf ayat 34 :

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ٣٤

Artinya: Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Berdagang Jujur Jadi Berkah, Curang Jadi Celaka

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved